Sumbawa Barat. Radio Arki- Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mencatat, dalam kurun bulan Januari sampai dengan bulan Pebruari 2023, angka kasus demam berdarah (DBD) meningkat mencapai 51 kasus.
Jumlah tersebut, beber Kepala Dinas Kesehatan KSB, Hj. Erna Idawati, SE tersebar di hampir seluruh kecamatan. Untuk itu pihaknya segera mengambil langkap pengendalian untuk menghindari peningkatan lagi.
“kasus itu 43 di bulan Januari dan 8 kasus di bulan Pebruari. Penyebarannya juga tidak hanya di Taliwang. Jadi tidak bisa kita simpulkan karena banjir. Tetapi pastinya ini memang karena musim hujan, termasuk juga karena prilaku hidup bersih,” terangnya, belum lama ini.
Sementara itu, dalam penanganan untuk pengendalian, ia menegaskan telah memiliki standar perlakuan, sebut saja salah satunya peningkatan intensitas untuk bergotong royong dalam kaitan untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
“salah satu cara untuk pengendalian adalah kita meretas perkembangbiakan nyamuk yaitu jentik-jentik. Selain itu juga melakukan fogging atau penyemprotan pada beberapa titik untuk membunuh perkembangkan biakannya,” jelasnya.
Terkait penanganan DBD, otoritas dinas kesahatan KSB telah memerintahkan setiap fasilitas layanan kesehatan untuk lebih memperhatikan pasien dengan gejala DBD. Artinya sesuai dengan prosedur yang ada, agar tidak berdampak fatal.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pola hidup bersih, khususnya selama masa musim penghujan ini. Jangan sampai ada jentik nyamuk di tempat air tergenang, harus sering dibersihkan.” Pungkasnya. ( Iwenk. Radio Arki)
