ARKIFM NEWS

Siapkan Air Bersih Di Mantar, Kabid Yetty: Kita Dibantu Kedubes Jepang

“Desa Mantar sebagai destinasi wisata di NTB telah menjadi alternatif untuk even dunia pada cabang olah raga ekstrim Paralayang. Berbagai even juga telah dilaksanakan di desa yang berada di 600 meter permukaan laut itu. Maka butuh sentuhan serius pemerintah agar destinasi wisata ini terus menggeliat.”

Sumbawa Barat. Radio Arki – Berbagai even nasional dan internasional telah digelar di Desa Mantar. Tetapi keluhan dari pengunjung dalam setiap even tersebut seolah seragam yaitu tentang ketersediaan air bersih. Seakan menjawab keluhan tersebut, dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) langsung ‘tancap gas’ menyediakan fasilitas itu dilokasi yang sekarang mulai menjadi destinasi wisata ungggulan di tanah Pariri Lema Bariri.

Kepala bidang Cipta Karya Dinas PUPR KSB,Yetty Andriani, SE kepada awak media membeberkan, dalam ketersediaan ari bersih di Desa Mantar dinas PUPR telah mengalokasikan anggaran yang cukup fantastis, sebesar Rp 1 milyar lebih. .

“dananya ada sudah dialokasikan sebesar Rp 300 juta. ini untuk tahapan pertama yang diperuntukkan guna membangun dua bak penampungan di Desa Mantar. Sekarang fasilitas ini sudah ada, jadi tahap kedua kita akan alokasikan Rp 750 juta untuk membangun jaringannya,”terangnya, belum lama ini.

Penyediaan layanan air bersih itu bersumber dari mata air “Ai Tete” menuju Mantar dan Omal Sapa (pemukiman di atas gunung samping Mantar). Sejauh ini, terangnya, pemerintah telah menuntaskan 90 persen untuk pekerjaan proyek tahapan pertama dalam pembangunan jaringan.

“hanya tersisa jaringan yang ke Omal Sapa. Insyallah tuntas segera.” Terangnya.

Dalam pekerjaan tahapan ini, yaitu jaringan untuk Omal Sapa semua bahan sudah tersedia. Sehingga tinggal penggalian pipa dan ditargetkan akan tuntas pada 31 Desember mendatang. Selain anggaran dari daerah, penyediaan air bersih di Desa Mantar juga mendapat bantuan dari Kedutaan Besar Jepang berupa panel surya dan pompa untuk mengaliri dari sumber mata air di ‘Ai Tete’ dengan ketinggian 300 meter.

“MoU-nya  dengan Yayasan Serikat Tani Pembangunan (YSTP) sudah ada. Tapi pola penganggaran dari Kedubes Jepang dari April ke April sehingga kemungkinan besar batas waktu pekerjaannya sampai April Tahun 2018 mendatang.”ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, Selama ini sumber air ‘Ai Tete’ tidak pernah kering, termasuk di musim kering. Debit air di sumber ‘Ai Tete’ di musim hujan bisa mencapai 7 sampai dengan 8 liter perdetik. Walaupun agak jauh berbeda dengan musim hujan, pada musim kering sumber mata air ini hanya bisa tersedia debit air sekitar 2 sampai dengan 3 liter perdetik.

“Memang tidak pernah kering. ‘Ai Tete’ adalah sumber mata air satu-satunya yang bisa bertahan di musim kemarau panjang sekalipun. Airnya tetap mengalir.”Pungkasnya. (Unang Silatang/Adv.Radio Arki)

Related posts

Anggota DPD NTB Salut Langkah Pemda Loteng Siapkan Balai Karantina Atasi Corona

ArkiFM Friendly Radio

Pemda KSB Telah Alokasikan Rp 10 Milyar Untuk Bedah Rumah

ArkiFM Friendly Radio

Pemdes Tepas Sepakat Bagikan Sejumlah Bantuan Pertanian

Leave a Comment