“Belakangan ini warga di Kelurahan Menala memang tengah dihebohkan dengan adanya aksi protes dari sekelompok pemuda yang menuding kinerja tim peliuk buruk. Atas persoalan itu, Ketua Tim PDPGR angkat bicara”
Taliwang.Radio Arki—Ketua Tim Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) wilayah Kelurahan Menala Kecamatan Taliwang, Anton Syarafuddin Umar kepada media ini, membantah keras soal tudingan warga atas kinerja buruk tim peliuk selama ini. Justru sebaliknya, ia menegaskan bahwa, berdasarkan fakta dan data yang ada, mereka (Tim Peliuk—Red) telah bekerja maksimal dan sesuai dengan aturan yang ada.
“Saya selaku ketua wilayah menala membantah soal tudingan miring selama ini. Karena saya tau persis bagaimana kinerja meraka,”tandasnya, saat dikonfirmasi media ini via seluler, Sabtu (12/8) siang tadi.
Tudingan dugaan penguasaan kebijakan secara sepihak, kata Anton, tidaklah benar adanya. Karena selain tim peliuk telah bekerja sesuai dengan aturan yang ada. Sasaran setiap program , seperti daftar penerima bantuan dari segala bentuk pemberdayaan masyarakat telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Sebut saja, salah satunya adalah bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Penerima yang terdaftar, beber Anton, telah memenuhi syarat perioritas utama dan dilakukan verifikasi oleh para pihak. Dimana standar sasaran yang harus diberikan adalah rumah yang kondisi Atap, Lantai dan Dinding (Aladin) buruk. Begitu juga dengan bantuan modal usaha bakulan dan jenis bantuan lainnya.
“Buktinya, semuanya lolos dari seleksi yang dilakukan mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga tingkat dinas terkait,” tegasnya
Kendati demikian, perlu diketahui bahwa program ini tidak bisa dilakukan secara serempak, mengingat jatah dari masing-masing peliuk sangat terbatas. Dan untuk warga yang belum merima dapat dipastikan akan mendaptkan giliran juga.
“Jatah tim peliuk menala hanya 7 orang saja. Atas keterbatasan ini maka saya berharap kepada warga yang belum menerima untuk bersabar dalam menunggu gilirannaya.” Harapnya.
Menyinggung soal, dugaan bias adanya perbedaan politik atau kepentingan politik oleh tim peliuk, hal tersebut adalah upaya oknum yang tidak bertanggungjawab untuk memecah belah tim peliuk dengan masyarakat, atau mengkritik tanpa ada dasar dan bukti yang kuat. Kondisi dilapangan, beber Anton, sangat tidak sesuai dengan apa yang digembar gemborkan. Karena selain telah bekerja maksimal, kinerja atau sasaran program yang diserahkan tim peliuk juga telah diverifikasi oleh para pihak. Jadi sangat disayangkan apabila terdapat aksi protes dan menuduh agen peliuk berkinerja buruk.
“Kami siap membuka ruang diskusi untuk siapa saja dalam upaya memecahkan masalah ini agar tidak menjadi persepsi buruk bagi kami. Dan tentu kedepannya kami akan terus berupaya untuk lebih baik lagi.” Pungkasnya. (Moerdini.Radio Arki)