Sumbawa Barat. Radio Arki – Bupati Sumbawa Barat, H.W. Musyafirin, telah memaparkan perjalanan panjang menuju prestasi luar biasa ketika daerah yang dipimpinnya berhasil mencatatkan rekor MURI sebagai kabupaten pertama yang sukses menyelesaikan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Hal itu disampaikan bupati, saat menerima tim verifikasi lapangan STBM Award kategori paripurna tahun 2023 di kantornya, Selasa (26/9).
Dalam penyampaiannya, Bupati Musyafirin menjelaskan bahwa program 100 hari kerja pertama usai dilantik sebagai Bupati pada tahun 2016 lalu adalah program jambanisasi. Dalam 100 hari pertama itu, Pemerintah Daerah Sumbawa Barat berhasil menyelesaikan pembangunan sebanyak 6.212 jamban bagi masyarakat yang belum memiliki akses jamban.
Sumbawa Barat berhasil mengimplementasikan program STBM lebih cepat dibandingkan dengan kabupaten atau kota lainnya di Nusa Tenggara Barat (NTB), maupun di seluruh Indonesia. Ia bahkan mencatat bahwa program pertamanya setelah dilantik sebagai bupati, yang awalnya dianggap remeh oleh beberapa pihak, adalah langkah awal dari program STBM yang didukung oleh pemerintah pusat.
“Kami mungkin dianggap melakukan pekerjaan yang tidak biasa atau kotor. Tetapi kami telah membuktikan bahwa program ini bisa diselesaikan dalam waktu 100 hari, dan ternyata ini menjadi pilar pertama dari program STBM yang didukung oleh pemerintah pusat,” tegasnya.
Program kedua yang berhasil diselesaikan oleh Pemda Sumbawa Barat adalah kampanye mencuci tangan dengan sabun. Program ini bahkan telah dilaksanakan sebelum pandemi Covid-19 menyebar secara global pada tahun 2019.
“Kami telah berhasil mempromosikan praktik mencuci tangan untuk mencegah Covid-19 sebelum hal ini menjadi perhatian dunia. Seolah-olah KSB selalu mendahului apa yang dilaksanakan oleh pusat,” tambahnya.
Demikian juga, pilar tiga hingga lima, yaitu pengolahan air minum dan makanan yang benar, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga, telah berhasil diselesaikan oleh Sumbawa Barat pada tahun 2021. Pilar empat dan lima bahkan diselesaikan dalam 100 hari kerja pada periode kedua kepemimpinan.
Bupati Musyafirin menekankan bahwa instrumen utama dalam kesuksesan pencapaian 5 pilar STBM di Sumbawa Barat, adalah semangat gotong royong yang dijalankan melalui Perda Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR).
Bupati juga mengakui bahwa menyelesaikan 5 pilar STBM lebih mudah daripada mempertahankannya. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk memastikan bahwa prestasi ini akan terus berlanjut. “Satu kata kuncinya adalah gotong royong. Kami memiliki sekitar 700 agen gotong royong yang kami sebarkan di 228 posyandu gotong royong,” tegasnya.
Bupati mengungkapkan bahwa pencapaian 5 pilar STBM ini telah memberikan dampak yang signifikan pada derajat kesehatan masyarakat Sumbawa Barat. “Untuk pilar empat, KSB mencapai angka 98,72 persen, sementara untuk pilar lima mencapai 98,28 persen,” tambahnya.
Prestasi ini tidak terlepas dari kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah, kepolisian, TNI, dan kejaksaan. Pendekatan pemerintah yang terbuka dalam menyelesaikan masalah masyarakat juga telah membawa Sumbawa Barat meraih penghargaan internasional, termasuk penghargaan OGP Asia Pasifik. Bupati Musyafirin bahkan menghadiri KTT OGP Summit di Estonia pada 4 September lalu sebagai salah satu hasil dari prestasi ini.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi STBM Award Kategori Paripurna, Widya Astuti, mengungkapkan bahwa proses penilaian lapangan telah berlangsung sejak tanggal 26 hingga 28 September mendatang. Sumbawa Barat termasuk dalam kategori kabupaten yang memenuhi syarat secara administratif untuk dilakukan penilaian lebih lanjut. Pengumuman pemenang STBM Award 2023 dijadwalkan akan dilakukan pada bulan November mendatang. (Enk. Radio Arki)