Sumbawa Barat. Radio Arki -Dalam upaya menangani backlog perumahan, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat meluncurkan program bangun baru, yang diarahkan khusus untuk orang yang tinggal dalam satu rumah dengan lebih dari satu Kartu Keluarga (KK), serta berada dalam kondisi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Kepala Bidang Permukiman Dinas Permukiman Kabupaten Sumbawa Barat, Sri Sulastiati, ST.,MT, menjelaskan bahwa program ini ada untuk merespons kebutuhan warga Sumbawa Barat yang menghadapi kendala hunian.
“Kalau untuk bangun baru itu untuk mengatasi backlog atau orang yang tinggal dalam satu rumah lebih dari satu kartu keluarga (KK). Ketika dia punya tanah dan lahan kosong, ditambah lagi kondisi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),” ungkapnya, Jumat (24/11).
Backlog perumahan, menurutnya, mencerminkan adanya krisis perumahan. Mengabaikan backlog dapat menyebabkan peningkatan jumlah orang yang tidak memiliki tempat tinggal atau tinggal dalam kondisi perumahan yang tidak layak.
“Melalui rumah bangun baru, kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman,” tambahnya.
Sri Sulastiati menyampaikan bahwa program ini tidak hanya menciptakan rumah baru, tetapi juga memberikan dampak positif pada kondisi sosial dan ekonomi penerima manfaat.
“Dengan adanya rumah yang layak, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat, sekaligus menjadi solusi konkret dalam menangani backlog perumahan guna menciptakan lingkungan yang lebih baik,” jelasnya.
Seperti diketahui, tahun 2023 ini Pemerintah Daerah KSB melakukan intervensi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), untuk pembangunan rumah bangun baru sebanyak 70 unit. Progress pengerjaannya sudah mencapai 50 persen dan diproyeksikan tuntas di pertengahan Desember 2023. (Enk. Radio Arki)