ARKIFM

Lestarikan Bahasa Ibu, Dikbud KSB Siapkan Event FTBI

Sumbawa Barat. Radio Arki – Dalam upaya pelestarian bahasa ibu di tengah keprihatinan terhadap bergesernya nilai-nilai penggunaan bahasa daerah, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pendidikan & Kebudayaan (Dikbud) tengah menyiapkan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten untuk tahun 2023. Kegiatan ini merupakan bagian dari program revitalisasi bahasa daerah.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa Barat, Abdul Munir S. Pd, mengungkapkan bahwa festival ini ditujukan untuk jenjang Pendidikan SMP dan dijadwalkan akan dilaksanakan sekitar tanggal 20 Oktober 2023.

Menariknya, jadwal pelaksanaan di tingkat kabupaten disesuaikan dengan rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan menyelenggarakan event serupa pada bulan November 2023 mendatang. Lomba FTBI tingkat Provinsi NTB untuk peserta dari Kabupaten Sumbawa akan dipusatkan pelaksanaannya di Kabupaten Sumbawa.

Abdul Munir menjelaskan bahwa kesiapan tingkat kabupaten melibatkan enam materi lomba, yang sebelumnya berjumlah sembilan materi sebelum mengalami penyederhanaan.

“”Materi lomba tersebut mencakup Balawas, Sakeco, Badede, menulis cerpen dengan Bahasa Samawa, menulis menggunakan satera jontal, dan lain sebagainya,” bebernya.

Event ini akan dibagi menjadi tiga zona, melibatkan peserta Putera/puteri yang berasal dari Zona Seteluk dan Poto Tano, Zona Taliwang, Brang Rea, Brang Ene, dan Zona Jereweh, Maluk, Sekongkang.

Setiap zona akan mengirimkan pesertanya berdasarkan jenis kelamin, yang akan ditentukan oleh masing-masing Kecamatan untuk jenjang pendidikan SMP (Putera/Puteri).

Untuk menilai peserta tingkat kabupaten, Dikbud KSB akan melibatkan unsur pegiat seni, budayawan, dan pihak terkait lainnya. Peserta terbaik dari setiap kabupaten/kota akan maju ke tingkat provinsi NTB.

Abdul Munir S. Pd mengatakan bahwa, FTBI merupakan wujud apresiasi terhadap upaya revitalisasi bahasa daerah yang telah dilakukan di tingkat Pendidikan SD dan SMP ditingkat kecamatan dan Kabupaten/Kota. Festival ini menghadirkan para pemenang dari setiap kabupaten/kota dengan mata lomba yang telah ditentukan.

“FTBI melibatkan partisipasi guru master tahun 2022 dan 2023, guru pendamping, pegiat Bahasa/sastra daerah, lembaga adat, komunitas literasi dan sastra, media, dan pemerintah daerah,” tambahnya

Abdul Munir berharap FTBI dapat menjadi upaya konkret dalam melestarikan bahasa ibu atau bahasa daerah. “Saat ini, kami berharap Bahasa ibu bisa dilestarikan agar tidak terkikis oleh zaman, jangan sampai generasi akan datang tidak tahu dan tidak mengenal Bahasa ibu/daerahnya sendiri,” katanya. (*/ Radio Arki)

Related posts

Ini Harapan Bupati Kepada Tenaga Pendidik Di KSB

ArkiFM Friendly Radio

Belajar Wirausaha dari Sandiaga Uno lewat Lombok YES 2019

ArkiFM Friendly Radio

Infaq Di Sekolah Bukan Pungli, Asal….

ArkiFM Friendly Radio