Keterangan : Kepala Desa Batu Putih kecamatan Taliwang, Sahriluddin sedang memberikan sambutan di acara Peringatan Harkannas ke-11.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas.red) ke-11 di Sumbawa Barat menjadi sangat istimewa bagi Pemerintah Desa Batu Putih Kecamatan Taliwang. Acara yang berlangsung pada Kamis, 5 Desember 2024 itu harus dipusatkan di desa itu, karena diharapkan dapat mendorong penurunan angka stunting yang signifikan.
Peringatan Harkannas kali ini, Pemerintah daerah Sumbawa Barat melakukan penguatan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan yang diakronimkan dengan GEMARIKAN dan focus pengentaskan stunting, sehingga Adapun tema besar yang diangkat adalah ‘Cegah Stunting dengan Gemarikan.
Dalam sambutan acara puncak peringatan Harkannas, Kepala Desa Batu Putih, Sahriluddin menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah daerah karena telah dijadikan Desa Batu Putih sebagai pusat peringatan kegiatan penting nasional tersebut.
“pastinya kami mendukung program ini (gemarikan). Kami yakin dengan adanya program ini kedepan stunting angka semakin menurun signifikan,” ujarnya.
Ia pun mengaku, angka stunting di desa setempat masih sangat tinggi, tetapi dengan banyaknya sentuhan dan kerja nyata yang dilakukan pemerintah daerah, maka penurunan stunting di desa itu akan semakin cepat, apalagi program prioritas desa secara nasional masih difokuskan kepada penurunan stunting.
“kalau bisa bukan hanya gemarikan, tetapi bisa juga diarahkan untuk program Gemar makan daging, atau program lainnya, yang jelas sebagai pemerintah desa kami akan selalu mendukung program yang ada,” tukasnya.
Kabid Sumber Daya dan Pengolahan Hasil Perikanan (SDPHP), Endang Yunari, S.Pi menekankan pentingnya Gemarikan sebagai upaya bersama untuk menuntaskan stunting. Karena konsumsi ikan di KSB masih mencapai 59,96 kilogram perkapita. Lebih lanjut, ia menyebutkan langkah strategis untuk meningkatkan produksi ikan di tahun 2023 telah mencapai 5.500 ton. Potensi ini didukung oleh kehadiran Bendungan Bintang Bano dan Tiu Suntuk, yang mampu meningkatkan produksi perikanan air tawar.
“kehadiran Bendungan Tiu Suntuk dan Bintang Bano tidak hanya meningkatkan produksi ikan tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi nelayan, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan mereka. Kita ingin potensi ini dapat terus dikembangkan kedepan,” tandasnya.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK KSB, Hj. Hanifa, S.Pt., M.Inov mengingatkan pentingnya mengkonsumsi ikan dalam meningkatkan gizi anak. Sedangkan sejumlah Desa pesisir, termasuk desa Batu Putih masih menjadi lokus stunting. Kondisi inilah yang perlu diubah dengan peningkatan kesadaran memakan ikan. “anak-anak kita membutuhkan konsumsi ikan agar sehat dan cerdas. Saya berharap angka stunting dapat terus kita turunkan,” harap Haja Nani, demikian ia akrab disapa. (Adv/Iwenk. Radio Arki)