ARKIFM NEWS

26 Penemu Ikuti Lomba TTG ke XVIII Tingkat KSB

Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPDes) menggelar menggelar penilaian lomba teknologi tepat guna (TTG), tingkat Kabupaten Sumbawa Barat ke XVIII di Lapangan SMKN 1 Taliwang, Sabtu (21/3). Kegiatan yang mengangkat tema pengembangan temuan inovatif berkelanjutan tersebut, diikuti oleh 26 penemu se Kabupaten Sumbawa Barat.

“Kepesertaan TTG tahun ini berjumlah 26 orang penemu. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang hanya berjumlah 9 penemu. Artinya, dengan partisipasi yang tinggi menunjukkan bahwa geliat masyarakat KSB untuk menciptakan temuan baru begitu tinggi. Hal tersebut juga selain dari sosialisasi dari DPMPDes yang maksimal,” ujar Kepala DPMPDes KSB, Drs. Mulyadi dalam laporannya.

Kepala DPMPDes berujar bahwa selama ini, TTG di Sumbawa Barat sudah cukup bagus, bahkan sudah banyak dikenal hingga tingkat nasional. Meski demikan, ia tidak menampik bahwa dalam upaya mendorong pemberdayaan TTG, masih banyak kendala di lapangan. Termasuk kendala dukungan anggaran untuk pengembangan hasil temuan TTG sebelumnya.  

“Kendala kami dalam pengembangan TTG adalah, masih belum sepenuhnya diberdayakan oleh pemerintah. Padahal, dalam pengembangan TTG, perlu kita dukung melalui dukung anggaran. Dengan demikian, TTG bisa kita perbanyak dan maksimalkan keberadaannya di Sumbawa Barat,” ucapnya.

“Meski dengan keterbatasan anggaran pemberdayaan, ternyata banyak temuan yang ada di Sumbawa Barat, sudah dipesan dan diorder oleh Kabupaten lain, seperti mesin perontok jagung yang sudah digunakan di Kabupaten Bima dan Dompu,” tambah Kadis yang juga Ketua Panitia TTG tingkat kabupaten tersebut.

Foto : Bupati Sumbawa Barat saat membuka TTG ke XVIII tahun 2020 tingkat KSB. (Doc. Arkifm)

Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H W Musyafirin, MM mengapresiasi atas partisipasi banyak masyarakat dalam menujukkan inovasinya pada TTG tahun 2020.

“Tahun ini temuannya sangat banyak, ini bagus sekali. Biasanya banyak yang memiliki temuan dan terhenti disitu, karena ketidakmampuan dalam mengembangkannya. Oleh karenanya, jika ada yang salah dari sisi temuan itu sendiri, maka itulah yang perlu kita kaji,” kata Bupati.

Ia menambahkan, bahwa penemuan baru bisa diciptakan oleh siapa saja, baik dari lintas pendidikan maupun lintas profesi. Seperti dinas pertanian, perikanan, ketahanan pangan itu dimungkinkan setiap pegawainya ada TTG. Jadi bukan saja oleh petani atau peternak saja, namun bisa juga oleh aparatur sipil.

“Prinsipnya TTG ini, bagaimana kita mengefesiensi, mengefektifkan, bahkan bisa menghasilkan produktifitas yang bisa menghasilkan produksi secara efesien. Kalau dalam lingkungan kerja, bagaimana pekerjaan kita bisa kita lakukan dengan efesien dan efektif. Kalau dalam administrasi, bagaimana kita menemukan arsip dalam satu detik, itu juga bagian dari TTG”, tukasnya.

Usai menyampaikan sambutan dan membuka lomba TTG tingkat KSB ke XVIII, Bupati bersama rombongan Forkopinda dan tamu undangan menyambangi langsung stand peserta lomba TTG dan stand bazar. Selanjutnya, dilakukan penilaian oleh tim juri yang teridiri dari LIPI, BPMD Dukcapil NTB dan tim juri lokal KSB lintas sektoral. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Pelantikan PPS Tetap Berlangsung Sesuai Jadwal

ArkiFM Friendly Radio

Posyandu di KSB Dapat Dana CSR PT. AMNT

Sementara Waktu, e-KTP Di Ganti Dengan SKTD

Leave a Comment