Sumbawa Barat. Radio Arki – Petani di Desa Goa, Kecamatan Jereweh mengeluhkan dampak buruk pembangunan jalan oleh PT. Uniserv yang dinilai tidak memiliki sistem drainase yang memadai. Akibatnya, aliran air hujan dari gunung membawa material kapur masuk ke area persawahan mereka, menyebabkan lahan pertanian tergenang dan mengalami kerusakan.
Salah satu petani, Sabaruddin J, mengungkapkan bahwa jalan yang dibangun oleh PT. Uniserv hanya memiliki saluran drainase di satu sisi. Hal ini menyebabkan air hujan yang deras tidak tertampung dengan baik dan membawa material kapur ke saluran irigasi.
“Jalan ini hanya memiliki drainase di satu sisi, sehingga ketika hujan turun deras, air bercampur kapur meluap ke sawah kami. Material kapur ini menyumbat irigasi dan merusak tanaman,” ujar Sabaruddin, Selasa 4 Februari 2025.
Selain sistem drainase yang tidak memadai, kondisi gunung yang menjadi sumber kapur PT. Uniserv juga semakin gundul akibat eksploitasi. Dahulu, kawasan ini masih dipenuhi pepohonan yang mampu menyerap air hujan, tetapi kini daya serapnya menurun drastis, sehingga volume air yang mengalir ke bawah semakin besar.
Para petani mendesak PT. Uniserv untuk bertanggung jawab dengan membangun drainase yang lebih layak guna mencegah kejadian serupa terulang. Mereka juga meminta pemerintah daerah untuk turun tangan agar masalah ini tidak berdampak lebih luas terhadap ketahanan pangan dan kelangsungan pertanian masyarakat.
“Jika ini tidak segera ditangani, kami akan terus mengalami kerugian setiap musim hujan. Kami berharap PT. Uniserv dapat mempertimbangkan solusi jangka panjang agar lahan pertanian kami tidak lagi terdampak,” tegas Sabaruddin.
Sementara itu, Brand Manager PT. Uniserv Indonesia, Yoyok Soekaryono, yang dihubungi oleh arkifm.com, belum memberikan tanggapan terkait keluhan petani ini. (Admin02.RadioArki)