Sumbawa Barat-Kepala Seksi Penempatan Dinas Tenaga Kerja Sumbawa Barat, Zuchrijan Kurniawan, SE, kepada www.arkifm.com , belum lama ini, mengungkapkan, setiap tahun di proyek batu hijau ada tiga bulanan perawatan peralatan. Dan itu dilakukan dengan mempekerjakan tenaga kerja dari luar. Sayangnya, tenaga kerja itu, kerap tidak memenuhi syarat administrasi ketenagakerjaan.
“selama ini, setiap ada shut down, memang laporan keberadaan shutdownnya ada. tetapi laporan tenaga kerjanya tidak ada. bahkan lowongan pekerjaan juga tidak ada. Perusahaan yang ikut (tender) PT NNT, mereka merekrut sendiri sendiri karyawannya,” bebernya
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan selama ini, lanjutnya, memang terbilang cukup tinggi, yaitu sekitar 600-an tenaga kerja. Meskipun belakangan baru ada perubahan persentase yaitu 30 persen tenaga kerja luar, dan selebihnya adalah warga lokal. Tetapi dari jumlah tersebut, ternyata selama ini persentase tenaga kerja dari Sumbawa Barat sangat sedikit, yaitu 90 persen. Barulah pada beberapa tahun terakhir persentase itu berubah. (baca : http://arkifm.com/2016/09/06/setiap-tahun-ada-ratusan-tenaga-kerja-luar-untuk-proyek-shut-down-di-batu-hijau/)
“syukurnya ini sudah mulai berubah. Tetapi tetap saja, dokumen resmi ketenagakerjaan harus dipenuhi,” tegasnya
Menyikapi persoalan tersebut, Ia membeberkan, akan berkoordinasi dan memanggil perusahaan induk, PT Newmont Nusa Tenggara. Pemanggilan itu untuk memberikan klarifikasi resmi dan mempertanggungjawabkan persoalan tersebut, dimana pekerja yang dipekerjakan selama ini ternyata masih dominan tenaga kerja dari luar daerah Sumbawa barat.
“Apakah Newmont yang berhak untuk membuka lowongan atau perusahaan shutdown. Karena kami lihat inilah yang gak jelas dan merugikan daerah,” ungkapnya
Selain memanggil perusahaan induk, dinas terkait berenecan akan memanggil subkotraktor pemenang tender pekerjaan tersebut, untuk memberikan klarifikasi yang sama.
“Dulu pernah kita panggil, alasannya sudah mempekerjakan tenaga kerja melalui tim rekrutmen batu hijau yaitu komite,” demikian, tutup Zuchrijan. (US-ArkiRadio)