Lombok Barat.Arki Radio- Gelaran Gran Fondo New York (GFNY) telah usai dilaksanakan di Senggigi, Lombok Barat. Kegiatan yang diharapkan akan memberikan dampak besar terhadap perekenomian wilayah setempat, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di area gelaran acara tersebut, ternyata tidak merasakan dampak langsung gelaran tersebut.
Salah seorang Pedagang di Gallery Seni, Senggigi, Burhan (45) mengatakan, momentum seperti itu biasanya akan memberikan dampak langsung, yaitu ramainya pengunjung. Hal itu dikarenakan, peserta dalam even lain yang serupa akan diberikan kesempatan dan diarahkan untuk mengunjungi gallery seni yang ada.
“kalau kemarin waktu ada lomba lintas Asia Gran fondo New York (GFNY) hanya satu dua orang yang datang ketempat ini itupun hanya untuk lihat-lihat,” terang, Burhan (45), salah seorang pedagang, di Gallery Seni, Senggigi.
Momentum gelaran internasional seperti itu, lanjut Burhan, harusnya bisa memberikan dampak signifikan dalam perekonomian masyarakat kecil dan menengah untuk warga setempat. Mengingat produk yang dijual di gallery seni adalah karya seni warga setempat yang diandalkan untuk meningkatkan perekonomian. Harusnya pemerintah dan panitia harus bisa menyambung kepentingan tersebut dengan peserta GFNY.
Meski demikian, Burhan mengaku mendukung kegiatan tersebut dan berharap, even seperti itu akan terus dilakukan di Senggigi.
“kita mendukung, tetai kami berharap ada acara yang tepat agar bisa memberikan dampak kepada masyarakat sekitar, seperti kami (pedagang UMKM)” timpalnya.
GFNY adalah kegiatan berskala internasional berupa lomba balap sepeda jarak jauh sepanjang 120 sampai dengan 180 kilometer. Menariknya peserta lomba tersebut bukanlah professional. Perlombaan ini telah mulai digelar sejak 1970, dan Indonesia adalah Negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah untuk GFNY tahun 2016/2017. Sebelumnya kegiatan itu telah dilaksanakan di beberapa Negara, Mont Ventoux (Prancis), Mexico City, Jerman, Italia, Argentina, Cozumel (Meksiko), Uruguay, dan Kolombia. (AH-ArkiRadio)
