ARKIFM NEWS

BNN Provinsi NTB Libatkan Pelaku Usaha Untuk Mencegah Narkoba

 

Lombok Barat.Arki Radio- Peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di NTB saat ini terus meningkat, tak tanggung tanggung, pelaku peradaran barang haram tersebut telah mulai mengejar siswa sebagai sasaran, kondisi itu tentu sangat memprihatinkan. Hal inilah yang membuat BNN setempat melakukan berbagai cara untuk mencegahnya, termasuk dengan melibatkan pelaku usaha di sejumlah titik keramain untuk melakukan kampanye bahaya Narkoba.

Kepala BNN Provinsi NTB, Kombespol, Drs.Sriyanto, kepada www.arkifm.com mengatakan, prinsip sosialisasi adalah memberikan pemahaman tentang bahaya Narkoba dan pernyataan perang melawan Narkoba. Jadi  aktifitas itu idealnya harus dilakukan pada titik startegis seperti tempat keramaian dan fasilitas public. Dan diperlukan keteerlibatan pelaku usaha dalam sosialisasi tersebut. Karena tanggung jawab untuk menjaga bangsa ini dari Narkoba adalah tanggung jawab bersama yang harus diperkuat.

“sebelumnya kita kerjasama dengan berbagai instansi. Dan berikutnya, pelaku usaha juga menjadi bagian penting yang harus dilibatkan. Terutama dalam melakukan sosialisasi bahaya Narkoba, dengan memasang stiker ditempat usahanya, seperti pertokoan dan perhotelan,: terangnya, Rabu 5/10 kemarin.

Untuk perhotelan, lanjutnya, selain melakukan sosialisasi, pemahaman dan kerjasama aktif dalam melakukan razia tim BNNP juga terus dilakukan. sehingga kesalahan pahaman dalam pelaksanaan tugas, khususnya razia yang dilakukan mendadakan tidak memunculkan kesalahpahaman yang akan menghambat kinerja Tim BNNP.

Dibeberkan, NTB termasuk sebagai daerah rawan Narkoba melilhat kondisi dan grafik pengunjung yang terus meningkat. Sedikitnya ada sekitar 359 orang yang menyalahgunakan Narkoba di NTB, dan itu terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi tersebut tentu sangat memprihatinkan dan butuh kerjasam multipihak. Artinya bukan hanya lembaga pemerintah yang harus ambil peran, pelaku usaha atau lembaga swasta lainnya  juga harus mengambil peran aktif.

Lebih lanjut ia mengungkapkan hasil penelitian BNN Provinsi NTB, penyebab dari penyalahgunaan Narkoba oleh siswa adalah karena factor iseng ingin mencoba dan pengaruh dari teman dekat. Tentu dengan melihat faktor tersebut, maka pengawasan dalam keluarga, terutama fungsi orang tua juga harus diperkuat. setidaknya, orang tua harus tahu dengan siapa anaknya bergaul dan bagaimana pergaulannya.

“teman sebaya itu punya peran penting dalam mempengaruhi. Jadi control orang tua terhadap teman dan lingkungan anak juga penting dilakukan,” tegasnya.

Sejauh ini BNNP NTB telah melakukan rehabilitasi sebanyak 600 lebih pengguna Narkoba. Dan sebagai lembaga yang mempunyai otoritas untuk mencegah dan menangani penyalahgunaan Narkoba piihaknya akan terus bekerja keras untuk memerangi penyalahgunaan Narkoba.

“modus yang digunakan (pengedar) semakin beragam. Jadi masyarakat kita harus lebih berhati-hati dengan Narkoba. Dan harus sadar bahwa Narkoba harus diperangi secara bersama, demi generasi penerus yang bebas Narkoba,” tutupnya. (AH-ArkiRadio)

 

 

Related posts

Lomba Kampanye Sehat jadi Trik Menzonahijaukan NTB dari Covid-19

ArkiFM Friendly Radio

Solid! Masyarakat Kertasari Hanya Inginkan Fud Aher Pimpin Sumbawa Barat

ArkiFM Friendly Radio

Pemdes Tua Nanga Akan Bagikan 100 Ekor Kambing

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment