“Musibah gempa yang terjadi secara beruntun dalam beberapa hari Di Sumbawa Barat membuat pemerintah daerah harus memperpanjang kebijakan tanggap darurat yang telah dikeluarkan sebelumnya”.
Sumbawa Barat- Pemerintah daerah harus memperpanjang status tanggap darurat sampai tangal 28 agustus mendatang, hal itu pasalnya dilakukan mengingat intensitas gempa yang terus terjadi. Meski demikian, melalui akun pribadinya wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin mempertegas bahwa proses perkantoran dan sekolah tetap masuk seperti biasa.
“Assalamualaikum … Wr… Br… Kepada Seluruh ASN Aparatur Sipil Negara Pemda KSB dan Juga Bagi seluruh Kepala Sekolah di semua jenjang Pendidikan , Bahwa Besok Mulai Hari Senin, Tgl 27 Agustus 2018 Masuk kerja seperti Biasa dan Semua Sekolah Mengadakan Aktifitas Belajar mengajar Seperti Biasa. Demikian Pemberitahuan ini Kami Buat untuk dapat Dilaksanakan dengan sebaik baiknya..” tulis wabup, yang dikenal sangat aktif di medsos tersebut.
ASN itu selama musibah gempa tidak pernah libur. Tegasnya, sedangkan sekolah memang sempat dimaklumi, tetapi setelah turun langsung untuk mengecek semua sekolah, maka aktifitas sekolah dipastikan kembali seperti biasa. “kemarin memang sempat dimaklumi (sekolah). Tetapi karena untuk kepentingan siswa, yaitu mengembalikan psikologinya jadi kita wajibkan harus masuk,” tegasnya, Ahad (26/8) malam tadi.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bagian Humas Pemda Sumbawa Barat. Abdul Muis, yang dikonfirmasi langsung media ini mempertegas, aktifitas sekolah dan perkantoran masuk seperti biasa. Karena itu bagian dari pelayanan publik. Dan dalam kluasul perpanjangan tanggap darurat tersebut juga tidak pernah dicantumkan bahwa aktifitas pelayanan publik harus diliburkan.
“itu yang beredar (dimedsos) draftnya (SK Bupati perpanjangan tanggap darurat). Dan dalam sk itu juga tidak ada yang bilang bahwa sekolah dan kantor diliburkan.” demikian, abdul muis (unang silatang. Radio arki)
