Mataram. Radio Arki – Pembakaran bendera yang bertuliskan tauhid oleh oknum Banser para perayaan hari santri nasional di Garut, Senin (22/10) lalu, kini ditanggapi oleh Banser Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekretaris Banser NTB, Irfan Suryadinata saat diwawancarai wartawan www.arkifm.com, belum lama ini mengatakan bahwa bendera yang dibakar bukan bendera tauhid, melainkan murni bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Ansor itu tiap hari sholawatan, yasinan, bagaimana mau bakar kalimat tauhid, sangat tidak mungkin kita bakar.Karena itu bendera HTI yang pastinya dilarang, jadi wajar demikian”,Ucapnya.
Ia menambahkan bahwa, masyarakat Nusa Tenggara Barat jangan terprovokasi atas kejadian di Garut, biar hukum yang bekerja.
“Kasus itu sudah diserahkan sepenuhnya pada aparat penegakan hukum, kita tidak perlu risaukan kejadian yang jauh disana. Masyakat tidak mudah di plintir oleh kejadian itu, tidak reaktif. Jadi tugas kita meredamkan suasanan agar tidak kisruh,”Tambah Irfan, lelaki berkacamata tersebut
Baca Juga : http://arkifm.com/4771-bendera-tauhid-dibakar-ribuan-umat-muslim-ntb-gelar-aksi.html
Untuk itu, lanjut irfan, Pihaknya pun berharap agar masyakat atau kelompok tertentu tidak membawa kejadian tersebut ke persoalan politik.
“Jangan pernah dikait kaitkan ke persolan politik, biarkan saja hukum bekerja”, Tukasnya.
Untuk diketahui, Kecaman atas pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat syahadat menuai respon dibeberapa daerah di Indonesia. Aksi onnum banser di Garut tersebut banyak dikecam, bahkan di NTB sendiri gelombang protes terus terjadi dalam bentuk aksi solidaritas hingga demonstrasi besar besaran. (MA. Radio Arki)