ARKIFM NEWS

Bendera Tauhid Dibakar, Ribuan Umat Muslim NTB Gelar Aksi

Mataram. Radio Arki – Gelombang reaksi atas dibakarnya bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Senin (22/10) juga menuai respon umat muslim di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelum menggelar aksi, ribuan massa aksi melakukan sholat Jumat di Islamic Center, kemarin (26/10). Selanjutnya, usai sholat Jum’at massa aksi menuju Mapolda NTB. Dalam aksi tersebut, massa aksi mendorong Aparat Penegak Hukum (APH), memproses pelaku pembakar bendera yang bertulisan kalimat Tauhid.

“Kalimat tauhid adalah milik umat muslim. Siapa pun yang mau menggunakannya sangat dipersilahkan. Akan tetapi, yang sangat disayangkan ada aksi pembakaran oleh oknum yang tidak bertanggung jawab”, Ucap Wakil Panglima Laskar Mujahidin, Taufan Iswandi dalam orasinya.

Kalimat tauhid yang tertulis di bendara itu sangat diyakini umat muslim sebagai syarat masuk islam dan syarat masuk syurga.

Baca Juga : http://arkifm.com/4767-soal-pembakaran-bendera-tauhid-di-garut-ini-kata-banser-ntb.html

“Kalimat yang diagungkan oleh umat muslim di injak dan dibakar. Nah, saat ini, kami ingin tunjukkan kepada dunia bahwa masih ada pembela islam dan masih ada pembela kelimat tauhid,” Jelasnya.

Akibat insiden tersebut, sebagai umat muslim yang merasa telah dilecehkan keyakinannya, ia meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar memproses pelaku pembakar bendera kalimat tauhid

Lanjut Taufan Iswandi, jika ada yang mengkait kaitkan dengan bendera HTI , maka jelas itu oknum berupaya propaganda sesama organisasi Islam. “Yang jelas, bendera yang dibakar itu adalah kalimat tauhid. Tidak ada bertulisan HTI melainkan kalimat tauhid,” tegasnya.

Sementara, jika aksi ini dikait kaitkan dengan tahun politik. Maka itu salah besar, ia menegaskan bahwa aksi dan tuntutan tersebut tidak ada kaitannya dengan tahun politik, dalam hal ini kontestasi Pilpres.

“Yang kami urus adalah bendera umat Islam. Kami mewakili jutaan umat Islam merasa direndahkan dengan cara membakar kalimat tauhid itu. Sehingga, aparat penegak hukum, harus proses hukum pelaku”, Ucapnya.

Usai berorasi secara bergantian, 12 orang diberikan ruang menyampaikan tuntutan didepan Kapolda NTB mewakili ribuan massa aksi.

Kapolda NTB, Irjen Pol Drs Achmat Juri SH menyampaikan, massa aksi yang menyampaikan aspirasinya diterima langsung.

“Kita ini tidak bicara Jawa Barat sebagai lokasi kejadian pembakaran bendera itu. kita harus bicara NTB”, Ujar Kapolda NTB.

Perihal adanya tuntutan massa aksi agar pelaku ditangkap dan diproses. Pihaknya akan sampaikan ke atasan. “Mengenai dorongan massa, itu kan Amanah, jelas akan disampaikan kepada yang di amahkan, yakni Kapolda Jabar”, Demikian tutupnya. (MA. Radio Arki)

Related posts

Rehab Rekon 11 Rumah Warga Desa Seran Dipercepat

ArkiFM Friendly Radio

Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah Sumbawa Barat Disoroti

Pemda KSB Raih Predikat Kepatuhan Tinggi Pelayanan Publik dari Ombudsman RI

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment