ARKIFM NEWS

Inilah Cara Desa Tamekan Melestarikan Kelompok Budaya

“Kelompok budaya idealnya harus diberikan ruang khusus dan dilestarikan. Karena selain bernilai ekonomi, kebudayaan tertentu juga menunjukkan karakter dan jati diri daerah tertentu.”

Sumbawa Barat. Radio Arki- Kepala desa Tamekan, Yulhaidir, kepada media ini, mengatakan akan terus menggelar even budaya untuk melestarikan sejumlah kelompok budaya yang ada di desa tersebut. Program ini, menurutnya sangat penting karena dapat juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Suasana Barapan Ayam, salah satu even budaya yang digelar. (sumber: Yulhaidir FB)

“Ini memang kegiatan tahunan, dan bagian dari peringatan harlah desa Tamekan. Karena hampir bersamaan dengan harlah Kabupaten, jadi bagi kami ini juga kado buat KSB (Kabupaten Sumbawa Barat). Artinya kami ingin tunjukkan bahwa ada banyak kelompok budaya di Desa Tamekan, dan ini akan terus kami lestarikan.” Ujarnya, belum lama ini.

Setiap even yang digelar, lanjutnya sudah disesuaikan dengan kelompok budaya yang ada di desa. Jadi harapan besar dari pelaksanaan kegiatan ini adalah, kelompok budaya tersebut akan terus tumbuh dan bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi warga desa.

Selama ini kelompok budaya, seperti kelompok barapan kerbau dan karapan ayam yang cendrung membuat evennya sendiri tanpa ada dukungan dari desa. Padahal ada banyak manfaat lain dari kegiatan atau even budaya, diantaraya yaitu merekatkan persaudaraan, dan termasuk juga manfaat ekonomi warga yang bisa terdorong untuk tumbuh dan berkembang.

Lebih lanjut, Ia mengatakan, dalam perayaan harlah desa Tamekan tahun ini, pihaknya mengangkat tema Pesona Tamekan dengan berbagai kegiatan, baik itu kegiatan budaya dan pentas seni, dengan harapan warga dapat merasakan bagaimana manfaat akan keberadaan desa dalam mensejahterakan dan mendorong perekonomian warga desa.

“pentas seni itu nanti akan melibatkan siswa dan pemuda desa Tameken. Dan kita ingin harlah ini bukan hanya menjadi pesta rakyat, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi  warga desa.” Demikian, Yulhaidir. (Unang Silatang. Radio arki)

Related posts

Perkembangan Radio dan Televisi di Indonesia

ArkiFM Friendly Radio

Spalletti: Leicester Tak Tahu Berterima Kasih!

ArkiFM Friendly Radio

Haru! Dandim Okta Ijin Pamit di Momen Buka Puasa dengan Wartawan

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment