Mataram. Radio Arki – Pasca dibuka Operasi Teritorial TNI TA. 2019 di lapangan Gunungsari Lombok Barat pada Selasa (15/1). Para Fasilitator baik dari sipil maupun TNI (Babinsa), langsung melaksanakan tugasnya membantu masyarakat korban gempa khususnya di beberapa daerah yang terkena dampak gempa.
Danrem 162 WB Kolone Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.han., disela-disela rapat bersama Kepala BNPB di Hotel Grand Legi, Sabtu (19/1) menjelaskan bahwa, berdasarkan laporan dari para Dandim khususnya yang ada di wilayah yang terdampak gempa langsung bekerja. Para Fasilitator dan Babinsa sudah melakukan pertemuan dengan beberapa Pokmas di masing-masing desa atau kelurahan.
“Jadi para Fasilitator baik sipil maupun Babinsa sudah bersinergi dilapangan membahas rencana anggaran dan biaya (RAB) sesuai kebutuhan masing-masing rumah dan Pokmas untuk rumah yang rusak ringan dan sedang dengan para Pokmas,” kata Danrem.
Menurutnya, upaya tersebut dilakukan dalam rangka mempercepat proses pembangunan rumah warga terdampak gempa di NTB sesuai dengan sasaran operasi teritorial (Opster) TNI khususnya rumah rusak ringan dan rumah rusak sedang.
Orang nomor satu di jajaran Korem tersebut kemudian menyebut beberapa kegiatan yang sudah dilakukan seperti di Kodim Sumbawa sudah melakukan peninjauan tempat pembuatan sumur bor, di Kecamatan Taliwang KSB beberapa Pokmas bersama Fasilitator membahas RAB yang dibutuhkan sesuai jenis rumah yang rusak dan jumlahnya.
“Begitu juga di wilayah Lombok Timur, Loteng, Lombok Barat maupun KLU juga sama. Mereka sudah bersinergi dan berkolaborasi untuk membantu warga,” ungkap Danrem yang juga selaku Dansatgas Opster TNI.
Danrem berharap kolaborasi Babinsa sebagai Fasitator dari TNI dan Fasilitator sipil ini dapat memberikan hasil pencapaian yang maksimal dilapangan sehingga semua proses percepatan rehab rekons dapat berjalan sesuai harapan kita bersama. (M Arif. Radio Arki)