ARKIFM NEWS

Pemda KSB Akan Lakukan Eliminasi Anjing Liar

Sumbawa Barat. Radio Arki – Merebaknya Kejadian Luar Biasa (KLB) berupa kasus rabies atau anjing gila di wilayah Kabupaten Dompu, turut memberikan sinyal waspada ke beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Setelah diketahui kabupaten Sumbawa sudah ada kasus serupa, kini pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa Barat turut waspada mengantisipasi ancaman anjing gila tersebut.

Sebelumnya, Pemda Sumbawa Barat telah mengeluarkan himbauan untuk mengeliminir masuknya penyakit rabies. Hal tersebut dilakukan, mengingat Sumbawa Barat merupakan pintu keluar masuk antar pulau di NTB yang rawan adanya kasus rabies atau anjing gila. Selain mengeluarkan himbauan, Pemda Sumbawa Barat juga akan melakukan vaksinasi dan eliminasi terhadap sejumlah anjing liar.

“Di Sumbawa Barat kondisinya sejauh ini masih aman dari adanya anjing gila. Tapi, untuk mengantisipasi penyebaran dan penularannya, Pemda akan melakukan vaksinasi dan eliminasi dengan sejumlah anjing liar khususnya yang ada di Desa Kokarlian dan Desa Pototano,” ujar Kepala Dinas Pertanian, perkebunan dan peternakan, Suhadi, SP.,M.Si di ruangannya, pagi tadi (13/2).

“Tahun 2019 belum ada anggaran untuk vaksin, yang ada hanya penawar racun untuk hewan yang dieliminasi. Itupun terbatas, hanya untuk satu kecamatan saja,” tambah Suhadi.

Meski demikian, pemerintah melalui Distanbunak terus berupaya memaksimalkan antisipasi adanya penyebaran virus yang dibawah anjing gila. Termasuk dengan mengeliminasi anjing liar yang akan lakukan minggu depan.

“Minggu depan kita akan eliminasi, kita tunggu orang provinsi untuk melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” ucap Suhadi.

Untuk eliminasi yang digelar minggu depan, ia mengaku sudah berkoordinasi dan bersurat ke pemerintah desa Kokarlian dan Desa Poto Tano.

“Kami sudah memberitahukan bahwa aka nada eliminasi anjing liar. Selanjutnya kami juga sudah meminta untuk disediakan tempat atau lokasi untuk mengubur anjing liar jika ada yang terindikasi rabies. Selain itu juga, kami juga meminta agar anjing peliharaan agar diikat oleh pemiliknya untuk meminimalisir penularan rabies”, tutup Suhadi. (Enk. Radio Arki)

Related posts

KPUD Ajukan 15,5 Milliar Untuk Pilkada KSB

ArkiFM Friendly Radio

HMI Kritik DPRD NTB Akan Korbankan APBD 4,5 M Untuk Keluar Negeri

ArkiFM Friendly Radio

Pengumuman Perubahan Jadwal Pendaftaran Panitia Pemungutan Suara Untuk Pemilu 2024

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment