Sumbawa Barat. Radio Arki -Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), DPD PPNI Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menggelar kegiatan senam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bersama perawat dan aparatur sipil negara di ligkup Pemda KSB, pagi tadi (15/3).
“Arah HUT PPNI di KSB Ke 45 adalah mensukseskan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Di Sumbawa Barat. Termasuk kegaitan senam STBM yang baru saja usai digelar. Kami beri nama senam STBM, karena melekat didalamnya gerakan yang berkaitan dengan program 5 pilar STBM,” ujar ketua DPD PPNI KSB, H. Muhammad Yusfi Khalid, S.KM, saat diwawancarai wartawan www.arkifm.com
Sebagai upaya mendukung program STBM, kegiatan yang digelar oleh DPD PPNI KSB tentu tak cukup disitu. Dalam waktu dekat, pihaknya juga telah menyiapkan agenda seminar STBM, bahkan pihaknya akan turun langsung ke tengah tengah masyarakat melalui perawat yang tergabung dalam komisariat se PPNI Sumbawa Barat.
“Di masing masing komisariat lingkup DPD PPNI Sumbawa Barat juga akan mengadakan sosialisasi ke masyarakat terkait STBM. Semua komisariat akan bergerak di tingkat kecamatan, karena perawat perawat ini ikut terlibat dalam tenaga kesehatan pendamping bersama dengan tim Pokmas. Mulai dari memberikan sosialisasi, pendataan, hingga evaluasi STBM di tingkat kecamatan hingga tingkat Desa,” jelas H. Yusfi, sapaan akrabnya.
Terkait kendala yang dihadapi saat ini, ia mengaku pihaknya sedang menunggu data. Jika data telah ada maka baru bisa dilihat akar masalah dan solusinya. Selanjutnya, masalah tersebut akan dilihat apakah menjadi porsi pemerintah daerah atau ada bagian tertentu yang bisa dilakukan oleh DPD PPNI KSB.
“Misalnya yang berkaitan dengan dana stimulan, maka tentu itu porsi pemerintah daerah. Namun jika cukup dengan memberikan penyuluhan penyuluhan, maka kami para perawat yang tergabung dalam PPNI akan masuk memberikan pencerahan kepada masyarakat,” jelasnya.
“Jika STBM ini berhasil, kami yakin masyarakat akan sehat. Bahkan penderita penyakit akan berkurang, baik yang berkaitan tentang penyakit menular maupun tidak menular. Jadi, semakin banyak masyarakat yang sehat, maka beban kerja perawat juga berkurang, begitupula sebaliknya,” tutup H. Yusfi.
Seperti diketahui, ada lima pilar STBM yang harus dituntaskan, pertama bebas buang air besar sembarangan/ODF. Alhamdulillah pilar pertama ini sudah tuntas di KSB. Selanjutnya mewujudkan pilar kedua, yakni cuci tangan pakai sabun. Pilar ketiga, pengelolaan air minum rumah tangga, keempat pengelolaan sampah dan kelima pengelolaan limbah cair rumah tangga. (Enk. Radio Arki)