Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat telah mencatat kasus demam berdarah dague (DBD) dari Januari sampai April 2019 sebanyak 18 kasus yang tersebar di beberapa Kecamatan yang ada di KSB. Kasus demam berdarah tersebut dibagi beberapa wilayah yaitu ada di Kecamatan Taliwang 10 kasus, Kecamatan Maluk 1 kasus dan Kecamatan Seteluk 7.
“Jadi penderita yang sudah positif demam berdarah di KSB ada 18 kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), H. M. Yusfi Khalid, SKM belum lama ini.
Dikes Sumbawa Barat telah mencatat jumlah kasus DBD pada Tahun 2015 DBD dan Malaria sebanyak 112, tahun 2016 mencapai 74 kasus, tahun 2017 turun 51 kasus dan Tahun 2018 turun drastis mencapai 14 kasus.
“Penanganan DBD sejauh ini masih bisa dikendalikan,” imbuh Yusfi, sapaan akrabnya.
Sementara untuk penanganan penderita DBD dilakukan secara cepat dan tepat. Karena kalau untuk kejadian luar biasa, biasanya sampai ada yang meninggal, sementara di KSB kasus DBD belum ada yang sampai memakan korban.
Lanjut M. Yusfi untuk foging tidak selalu efektif untuk mencegah penyakit demam berdarah, Melainkan yang utama adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), yakni dengan salah satu indikatornya membersihkan jentik nyamuk.
Dengan menggunakan pola STBM, maka akan bisa mengurangi demam berdarah. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ini terdiri dari 5 pilar yaitu pertama Stop Buang Air Besar Sembarangan/ Stop BABS, kedua Cuci Tangan Pakai Sabun/ CTPS, ketiga Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga/ PAM-RT, keempat Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan lima Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga. (Enk. Radio Arki)