Bima. Radio Arki – Buntut perbaikan jembatan Kananta dan kekurangan air di kecamatan Soromondi. Ketua umum, Himpunan Mahasiswa Donggo dan Soromandi (Himdos), Iskandar, mempertanyakan nurani keberpihakan Bupati Bima kepada Masyarakat Donggo dan Soromandi, pihaknya menyanyangkan pola kepemimpinan Bupati dan Gubernur NTB, seolah-olah terkesan diskriminatif.
“Jika kebutuhan masyarakat, maka Gubernur dan Bupati Bima berkewajiban memenuhinya. Maka dari itu
Kami mahasiswa Himdos, tidak lagi percaya terhadap dinginya sikap Gubernur NTB dalam mengatasi persoalan jembatan Kananta, selain dari persoalan di Desa Ndano Desa Bajo juga ada masalah air minum yang belum kunjung selesai oleh pemerintah Kabupaten Bima. Artinya kemana Bupati Bima selama ini,” ucap Ketua Umum Himdos, Selasa (16/7).
Lebih lanjut ia tegaskan bahwa aksi demostrasi yang dilakukan kemarin, Senin (15/7) lalu, menjadi langkah awal dalam membangun kekuatan yang lebih besar untuk menyeruduk kantor Bupati Bima.
“Kalau dalam waktu dekat pemerintah daerah kabupaten dan provinsi, tidak segera menindaklanjuti tuntutan kami, maka kami akan menggelar aksi lebih besar lagi,” tegasnya.
Dikatakanya juga, bahwa aksi demostrasi kemarin di hadiahi tindakan represif pihak aparat, dimana menelan beberapa korban. Satu diantaranya dalam kondisi kritis alias bocor kepala akibat diduga terkena pentungan aparat.
“Artinya ini tidak boleh di biarkan, seolah-seolah kebebasan menyampaikan di muka umum di batasi dengan cara perlawanan yang tidak baik,” tandasnya. (M. Arif. Radio Arki)