Sumbawa Barat. Radio Arki- Menteri Tenaga Kerja, Muhammad Hanif Dakhiri, Ahad 20/11 siang tadi, secara resmi telah menyerahkan Balai Latihan Kerja (BLK) kepada pemerintah daerah Sumbawa Barat, menyambut hal tersebut, pemerintah daerah setempat telah menyiapkan beberapa rencana untuk optimalisasi pusat pelatihan tenaga kerja tersebut, dan menyiapkan system untuk memaksimalkan keberadaan fasilitas tersebut.
Demikian diterangkan, wakil bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST, ahad 20/11 siang, usai melakukan upacara peringatan hari lahir KSB ke-13, di Graha Fitrah, Taliwang.
“iya kita sudah siapkan, makanya kita berani kejar dan minta kepada mentri (Menaker) agar BLK itu dihibahkan kepada kita untuk kita kelola,” terangnya
Menurut Fud, keberadaan BLK sangat dibutuhkan warga Sumbawa Barat, untuk itu butuh penanganan yang tepat agar bisa maksimal dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumbawa Barat. Selama ini, pengelolaan BLK masih terkendala kewenangan hak milik, dimana kepemilikannya adalah pemerintah pusat. Jadi, setelah secara resmi diserahkan pemerintah pusat, maka pemerintah daerah sudah sangat siap dengan berbagai rencana stratgis untuk optimalisasi fasilitas pelatihan tenaga kerja tersebut.
Ada beberapa rencana yang sudah disiapkan pemerintah daerah yang sudah direncanakan untuk memaksimalkan keberadaan BLK. Pertama, membangun kerjasama dengan perusahaan dibidang keahlian khusus, seperti PT AMNT berikut dengan sejumlah perusahaan subkontraktor penyedian tenaga kerja skill.
Dalam model kerjasama itu, pemerintah daerah mengharapkan agar semua perusahaan menyerahkan rencana kebutuhan tenaga kerja jangka panjang, dan memberikan kebutuhan bagi warga Sumbawa Barat untuk meningkatkan keahlian yang dibutuhkan melalui BLK.
“kan meraka yang butuhkan. Jadi kita minta mereka siapkan, begitupun juga peralatannya, seperti alat berat. Nanti kita minta agar warga kita dilatih sampai bisa,” terangnya
Dengan mekanisme itu, lanjutnya, maka akan lebih terukur bagaimana tenaga kerja yang dibutuhkan. Sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan akan tidak memprioritaskan warga local dan perekrutan tenaga kerja, baik tenaga kerja ahli ataupun non ahli (nonskill).
“kemarin kita sudah mulai kerjasama dengan PT Trakindo untuk pelatih alat berat. Jadi nanti akan dilatih selama tujuh bulan, sebelum kita akan buka pelatihan skill itu di BLK,” timpalnya
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, untuk mengoptimalkan keberadaan BLK, pemerintah akan memfokuskan pengembangan tenaga kerja keahlian otomotif dan pariwisata. Kedua sector tersebut akan menjadi focus untuk menopang sector pengambangan perekonomian yang saat ini mulai berkembang di Sumbawa Barat.
‘kita kan punya Pulau Kenawa yang dekat dengan BLK. Jadi kita harapkan nanti, itu akan nyambung dengan zona pengembangan pariwisata di Kenawa,” demikian, Fud Syaifuddin. (US-ArkiRadio)