Mataram. Radio Arki – Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) mengecam tindakan refresif yang di lakukan oleh Pengamanan Dalam (Pamdal) DPRD, saat Pelantikan Anggota DPRD NTB yang diwarnai aksi keributan, Senin (2/9).
“Kami mengecam tindakan yang dilakukan Pamdal DPRD NTB kepada sejumlah mahasiswa yang melakukan demonstrasi,” ujar Sekretaris PGK NTB, Hendrawan Saputra dalam press rilisnya kepada Arkifm.com.
Menurutnya, Cara premanisme yang dipertontonkan oleh Pamdal DPRD NTB mencoreng Marwah demokrasi, dimana keterbukaan menyampaikan pendapat dimuka umum telah diatur dalam perundang-undangan.
“Itu cara premanisme. Sangat disayangkan. Mestinya, Pamdal tidak alergi terhadap kritik,” cecar Hendrawan, aktivis HMI tersebut.
Atas tindakan tidak terpuji Pamdal, Hendrawan meminta agar pihak Pamdal bertanggungjawab dan meminta maaf secara terbuka kepada sejumlah mahasiswa selama 1 x 24 jam.
“Kami beri deadline kepada pihak Pamdal untuk segera meminta maaf kepada mahasiswa. Jika tidak, maka aksi besar besaran mengepung gedung DPRD NTB oleh mahasiswa akan menjadi agenda selanjutnya,” ucap Hendrawan.
Seperti diketahui, pada saat demonstrasi sejumlah mahasiswa, terjadi tindakan refresif yang dilakukan oleh oknum Pamdal saat mengamankan aksi. Pengeroyokan mahasiswa oleh oknum Pamdalpun tak terelakkan.
Sejumlah mahasiswa memberikan maklumat kepada anggota DPRD NTB yang baru saja dilantik agar, pertama menyelesaikan persoalan agraria di NTB. Kedua, menyelesaikan persoalan pembangunan infrastruktur daerah yang belum maksimal seperti jalan dan lainnya. Terakhir, menekan DPR agar menggunakan hak pengawas dalam mengawasi proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di Lombok Utara. (Enk. Radio Arki)