Sumbawa Barat. Radio Arki – Kegiatan panen raya dan forum bisnis madu Mataiyang yang akan digelar 17 Oktober 2019 mendatang, diharapkan mampu menjadi magnet pasar bisnis madu secara nasional. Hal tersebut dikemukanan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMDes) Kabupaten Sumbawa Barat, Drs. Mulyadi dalam rapat koordinasi teknis dengan sejumlah stakeholder di Aula DPMDes, Selasa (8/10).
Dikatakannya, kegiatan Pilot inkubasi inovasi desa pengembangan ekonomi lokal (PPID-PEL) tersebut, akan melibatkan banyak organiasi bisnis mulai dari Forum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan beberapa organisasi lainnya yang konsen pada peningkatan perekonomian. Selain itu, keterlibatan berbagai stakeholder seperti komunitas sepeda, BUMDes di Kecamatan Brang Ene, Pemda KSB, Pemprov NTB, dunia perbankkan dan berbagai komponen masyarakat lainnya, juga memberikan jaminan akan suksesnya terselenggara kegiatan forum bisnis madu mataiyang.
“Melalui panen raya dan forum bisnis madu Mataiyang, kita akan mempropagandakan sehingga madu Mataiyang bisa tranding nasional, bahkan internasional,” terang Drs Mulyadi.
Dengan terbangunnya jaringan pasar madu secara nasional, kata Drs. Mulyadi, maka akan memicu meningkatnya perekonomian masyarakat. Karena konsumen bisa membeli langsung madu yang telah dikemas berlabel BUMDes Mataiyang langsung, dengan jaminan kemurnian madu unggulan. Untuk itu, pendampingan dan pembinaan akan terus ditingkatkan oleh Pemerintah bersama komponen lainnya.
“Bersama Pemerintah Daerah, lembaga perbankan juga diharapkan bisa terjalin kerjasama dengan BUMDes di KSB. Karena, disadari juga bahwa persoalan yang sering dikeluhkan petani madu di Desa adalah persoalan modal,” bebernya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Desa Mataiyang, Khairu, kepada arkifm.com menyatakan kesiapannya dalam digelarnya acara panen raya dan forum bisnis madu Mataiyang. Terkait kesiapan panen raya, dirinya mengaku sudah sangat siap. Karena sebelumnya telah berkomunikasi jauh hari dengan masyarakat setempat untuk mengatur jarak panen madu. Tak hanya itu, dengan mengedepankan kearifan lokal para petani madu di tiga kelompok BUMDes Mataiyang akan menjadi faktor pendukung suksesnya terselenggara kegiatan tersebut.
“Kita sudah sangat siap. Tinggal persiapan teknis lainnya yang perlu dikoordinasikan. Karena kegiatan ini akan menjadi dasar awal yang kuat untuk BUMDes Mataiyang memasarkan produknya di kanca nasional, maka persiapannya akan disiapkan dengan sangat matang,” ujarnya.
Seperti diketahui, ada beberapa rangkaian kegiatan pada panen raya dan forum bisnis madu Mataiyang yang digelar mulai tanggal 16 hingga 17 Oktober 2019. Diantaranya, camping bisnis BUMDes Mataiyang, fun bike, hunting madu Mataiyang, dan launching desa wisata Madu. (Enk. Radio Arki)