ARKIFM NEWS

Hindari Gagal Panen, Petani Dihimbau Atur Pola Tanam

Sumbawa Barat-Meskipun pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan tentang asuransi petani,  Kepala Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) Sumbawa Barat, IGB Sumbawanto,  tetap menghimbau para petani untuk memperhatikan pola tanam untuk menghindari terjadinya gagal panen.

“Petani disarankan tidak menanam padi saat musim Kemarau Basah seperti saat ini karena kelembapan membuat tanaman padi rawan terserang hama,” ujarnya

Dijelaskan, musim kemarau basah tersebut tentu akan berdampak pada kondisi tanah. anehnya petani selalu memaksakan untuk menanam padi, padahal kondisi tersebut bisa berdampak fatal pada kondisi tanaman yang berujung kepada kegagalan panen.

Musim ini, urai Sumbawanto, adalah musim kemarau Basah, dimana fenomena tingginya intensitas curah hujan pada musim kemarau. Kondisi ini harus diwaspadai karena bisa memicu terjadinya serangan hama organisme pengganggu tanaman (OPT). Salah satunya, sebut sumbawanto, hama wereng coklat.

“Kondisi tersebut karena terjadi Kelembapan udara cukup tinggi karena curah hujan juga tinggi. Harus diwaspadai hama jenis itu karena biasanya menyerang saat kelembapan udara tinggi. jadi itu yang kita himbau petani untuk atur pola tanam jangan dipaksakan untuk menanam padi karena kondisi tersebut akan membuat petani merugi “urainya

Menghadapi musim kemarau basah seperti ini, lanjutnya, petani harusnya sangat cocok untuk menanam tanaman jenis palawija daripada jenis lainnya termasuk padi.

Memang ini hanya persoalan kebiasan petani tradisional di Sumbawa Barat, yang cendrung memaksakan untuk menanam padi dalam musim seperti ini. Padahal ada banyak alternative untuk menghindari terjadinya kerugian pada petani.

“dalam setahun pola tanam itu-kan berganti-ganti. Dua musim untuk ditanami padi dan satu musim ditanami tanaman jenis palawija. Jika pola tanam dilakukan secara bergantian, maka rantai perkembang biakan hama dapat diminimalisir,” bebernya

” kami hanya  menyarankan agar petani meningkatkan kewaspadaan karena hama wereng coklat  tersebut sangat suka dengan iklim yang lembab. Untuk itu kami tidak bosan -bosan untuk mengingatkan petani akan hal tersebut ” demikian, Sumbawanto. (US-ArkiRaadio)

 

Related posts

Kasus ODP dan PDP di KSB Terus Bertambah

ArkiFM Friendly Radio

Tim Tari KSB Pukau Tamu Undangan Silatulfikir 99 Tokoh Tana Samawa

ArkiFM Friendly Radio

Bupati KSB: Rakyat Butuh Pelayanan Terbaik, Bukan Sekedar Akreditasi  

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment