Sumbawa Barat. Radio Arki- Bupati Sumbawa Barat secara resmi telah melantik 16 kepala desa terpilih dalam pemelihan kepala desa pada akhir tahun 2016 lalu, Kami (5/1) siang tadi. Menariknya, dari berbagai latar belakang pemimpin desa tersebut, ternyata ada wartawan, tentara dan PNS.
Andi Subandi (30), sosok pemuda yang satu ini mempunyai latar belakang sebagai wartawan, setelah melalui persaingan dan menang telak dalam Pilkades, di Desa Sapugara Bree.
Andi, demikian ia akrab disapa, adalah kades termuda yang terpilih di Desa Sapugara Bree dalam Pilkades serempak se-Sumbawa Barat tahun 2016 lalu . Ia dikenal mempunyai kepedulian tinggi terhadap desanya. Berbagai kiprah telah dilakoni di desa Sapugara Bree, sebut saja menjadi manajemen dalam klub sepakbola kebanggaan desa tersebut, dan termasuk kegiatan keagamaan.
Dalam visinya, andi mempunyai cita-cita besar untuk menjadikan desa Sapugara Bree sebagai desa santri. Karena sebagai desa yang cenderung dikenal sangat keras, dan tak jarang terjadi konflik. Tetapi disisi lain, Ia percaya bahwa, dengan keberadaan pondok pesantren di desa tersebut bisa merubah kesan yang cenderung negative terhadap Desa Sapugara Bree.
“desa ini unik, kami (Sapugara Bree) mungkin dikenal keras. Tetapi disisi lain, harus diingat ada jiwa pejuang (undru) di tanah ini. Jadi ini yang menjadi latar belakang secara psikoligis disini (desa sapugara bree.red) cenderung memiliki karakter keras. Tetapi disisi lain, kami juga punya pondok. Yang insyallah dengan kekuatan itu kami bisa menjadi desa Sapugara Bree sebagai desa yang mempunyai semangat juang tinggi, tetapi disisi lain kami juga punya pemahaman yang kuat terhadap agama, ini yang ingin kami terus dorong dalam visi kami,” urainya.
Sementara itu, Yulhaidir (34), adalah pemuda dengan latar belakang sebagai Pegawai Negeri Sipil. Ia terpanggil untuk masuk dalam bursa calon sebagai Kepala Desa Tamekan kecamatan Taliwang, ditengah ia sedang menjadi Pegawai Negeri Sipil di salah satu SKPD di lingkup pemerintah daerah Sumbawa Barat. Memang meskipun dengan keluarnya aturan baru tentang Desa, sehingga membuka ruang bagi abdi Negara (PNS) untuk menjadi kepala desa. Pilihan itu tentu bukanlah pilihan mudah, apalagi profesi sebagai PNS yang cenderung sudah membentuk dirinya masuk dalam zona nyaman. Tetapi semua iu diabaikan, ia dorongan untuk melihat desanya lebih baik itulah yang mendorong kuat abdi negara ini masuk dalam bursa calon pemilihan kepadala desa pada akhir tahun 2016 lalu.
Selanjutnya, kepala desa terpilih dan telah dilantik dengan latar belakang militer adalah Sangkot (41). kalau tentara cenderung kita kenal sangat displin, setidaknya itulah yang menjadi modal besar sosok yang satu ini. Ia berhasil menjadi pemenang dalam pertempuran sengit di dunia politik desa Bangkat Monteh setelah menyisihkan lawan lawannya.
Selain dunia militer, Sangkot mempunyai berbagai pengalaman, baik itu dalam politik dan birokrasi. Pengalaman birokrasi ia tempuh dengan menjadi pegawai tidak tetap di Gedung DPRD Sumbawa Barat setelah tidak menjadi TNI. Sementara karir politiknya, ia pernah dua kali mencalonkan diri sebagai kepala desa Bangkat Mmunteh dan kalah tipis dari pesaingnya. Berbekal pengalaman itulah kemudian ia kembali dipercaya oleh warga Bangkat Munteh untuk masuk dalam bursa calon kepala desa Bangkatmoteh lalu, dan berhasil menang telak dari pesaingnya. (US-ArkiRadio)