Sumbawa Barat-Kepala Kesatuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor Sumbawa Barat, Iptu Tira Karista, S.Ik, Kamis 25/8 siang tadi, mengungkapkan bakal lebih banyak menggunakan pendekatan humanis untuk menegakkan hokum berlalu lintas, terutama melalui edukasi di lembaga pendidikan dan pendekatan kelompok social masyarakat.
“ selama ini memang itu sudah dilakukan. Tetapi kita ingin lebih maif, bahkan bilaperlu kita akan lakukan pendekatan kepada kelompok social masyarakat untuk memberikan pemahan tentang berlalu lintas,” terangnya kepada media ini.
Menurut Tira, pelanggaran hokum tentang berlalu lintas, selama ini memang cenderung banyak diabaikan oleh masyarakat, padahal taat berlalu lintas bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi pengendara atau pengguna jalan. Sebut saja, ,tentang banyaknya kecalakaan lalu lintas yang parah, itu dikarenakan perlengkepan berlalu lintas yang tidak digunakan oleh pengendara.
Program edukasi kepada siswa, terangnya, masih akan tetap menjadi prioritas program untuk menekan pelanggaran berlalu lintas, karena dari data yang ada, pelanggaran berlalu lintas itu banyak dilakukan oleh siswa.
“bilaperlu nanti kita minta untuk dihadirkan walimurid, agar pengendalian pelanggaran lalu lintas oleh siswa bisa kita berikan pemahaman secara utuh,” tukasnya
Sebagai kasat lantas dari kalangan perempuan pertama di lingkungan Polres KSB, ia berharap orag tua mempunyai peran yang lebih maksimal dalam menjaga anak atau siswa untuk tidak bebas menggunakan kendaraan. Karena apabila itu dibiarkan maka, sangat sulit bagi penegak hokum untuk memberikan edukasi.
“peran orang tua itu yang paling utama. Kalau kita (polisi), tentu sebatas memberikan pemahaman yang sangat terbatas, sebelum kita melakukan penegakan hokum,” demikian tutup Tira. (US-ArkiRadio)
