Sumbawa Barat. Radio Arki -Kepala Bidang Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Syaiful Ulum, SP, kepada www.arkifm.com mengatakan, sudah menyiapkan bibit dan pupuk gratis bagi petani, yang akan dikucurkan melalui bantuan Kartu Pariri pada tahun 2017 ini. .
“Pupuk dan bibit itu untuk petani yang sudah mulai masuk musim tanam, terutama petani jagung yang sudah menanam sebanyak 500 hektar, seperti di daerah sekongkang, Maluk, jereweh dan Brang ene,”bebernya, Senin (6/2) siang, di ruang kerjanya.
Dalam program itu, jelasnya, ada banyak jenis bibit yang disiapkan. Baik itu jagung dan padi, yang merupakan jenis tanaman yang memang sering dan kerap ditanam oleh petani di Sumbawa Barat. Untuk petani yang menanam jagung, katanya, pemerintah akan memberikan sebanyak 25 kilogram perpetani, berikut dengan pupuk urea sebanyak 100 kilogram. Sementara untuk petani jagung, pemerintah akan memberikan benih jagung sebanyak 15 kilogram dan pupuk NPK sebanyak 85 kilogram.
Program ini akan lebih mengutamakan petani yang tidak mampu. Dengan berbagai kriteria dan telah diverfikasi oleh tim setempat. Salah satu yang menjadi ukuran penerima bantuan program tersebut adalah petani yang memiliki lahan kurang dari satu hektare bagi petani tanaman padi dan sejenisnya. Sedangkan, untuk petani tanaman jagung adalah petani yang hanya memiliki lahan dibawah dua hektar.
“pemerintah sudah menyiapkan pupuk jenis urea dan NPK untuk program ini,” tukasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan untuk memastikan agar pupuk yang diberikan kepda petani adalah bibit dan pupuk berkualitas. Pemerintah akan mengawasi langsung perusahaan yang ditunjuk pemerintah, seperti petrokimia ataupun pupuk Kaltim.
“Kami menjamin bahwa pupuk yang disalurkan petani itu pupuk asli, dan berkualitas ” tegasnya.
Dalam data yang terekam di dinas terkait, sudah ada 500 petani yang siap untuk mendapatkan program tersebut. Diantara 500 petani tersebut, ada 3.800 hektar untuk petani jagung dan 3.000 hektar untu petani tanaman jenis padi.
“mohon bersabar masih dalam proses, apabila ada masalah dalam prosesnya nanti, petani bisa langsung menghubungi KCD, tim agen PDPGR, PPL, pemerintah desa, bhabinsa atatpun bhabinkamtibmas. Karena sudah ada masing masing pihak tadi untuk mengawasi dan apabila dikemudian hari terdapat masalah.” Demikian, tutupnya. (AB-RadioArki)