Jamaluddin, MT : Butuh Tambahan Sarana Dan Prasarana
Sumbawa.Radio Arki- Selain banjir di beberapa wilayah di kabupaten Sumbawa, dampak dari hujan berkepanjangan dan angin kencang di wilayah kabupaten Sumbawa, ternyata juga membuat tanah longsor dan pepohonan tumbang di sepanjang ruas jalan kabupaten Sumbawa. Termasuk yang paling parah, adalah di seputaran ruas jalan menuju ke kecamatan Batulanteh. Sedikitnya, ada 20-an titik tanah longsor dan pohon tumbang di ruas jalan menuju desa tersebut.
Demikian diterangkan, Kepala Balai Pekerjaan Jalan Dan Jembatan Pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat, Jamaluddin, kepada www.arkifm.com, minggu (12/2) siang tadi.
“kita kesulitan dalam mengatasi sejumlah tanah longsor dan pohon tumbang yang ada di kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Terutama di seputaran jalan menuju ke Batulanteh” terangnya.
“semuanya (daerah) hampir rata. Tetapi khusus yang di daerah menuju Batulanteh itu parah. Dan harus segera ditangani karena menghalangi akses satu satunya ke desa itu” timpalnya.
Ia mengakui, dalam penanganan pasca banjir. Terutama dalam melakukan normalisasi terhadap fasilitas public, seperti jalan, masih sangat sulit. Karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh dinas terkait. sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk melakukan normalisasi pasca banjir.
“Secara langsung kita bisa melihat kabupaten sumbawa ini. Bahwa betul-betul kami disini belum memiliki sarana dan prasana yang begitu memadai. Jadi sehebat apapun personil kami yang jumlahnya 200 orang. Maka tidak akan mampu bekerja maksimal dan cepat”ungkapnya.
ia berharap, melihat kondisi geografis dan keadaan pasca banjir. Maka pemerintah provinsi diharapkan dapat menganggarkan pengadaan alat berat untuk pulau sumbawa dalam APBD 2018. Dan bila perlu melalui APBD-P Tahun ini, melihat kondisi yang sangat mendesak.
” ini mendesak. Kami harap ini bisa jadi perhatian serius. Karena kalau tidak dibiarkan maka tidak ada jaminan bahwa kondisi akan cepat bisa ditangani” tukasnya.
Untuk mengatasi sejumlah titik longsor. Seperti di kecamatan Batulanteh, pihaknya mengaku membutuhkan waktu seminggu. Bahkan lebih, untuk bisa membersihkan lokasi atau menormalisasi ruas jalan tersebut agar bisa kembali dilewati oleh para pegendara dan masyarakat kecamatan Batulanteh.
“pastinya kami kerja maksimal. Tentu harapan kami adalah memberikan pelayanan yang maksimal kepada rakyat. Tetapi kami harap dengan kondisi sekarang yaitu keterbatasan sarana dan prasarana, public juga diharapkan bisa lebih memahami.” harapnya. (AA-ArkiRadio)