Sumbawa Barat. Radio Arki- Meraih Piala Adipura merupakan prestasi yang sangat membanggakan dalam bidang kebersihan, dan pengelolaan lingkungan perkotaan bagi kepala daerah. Bukan hanya prestasi, piala Aadipura juga bisa dianggap prestise tersendiri dan simbol kesuksesan kepala daerah dalam upaya menjadikan kota yang asri dan nyaman.
Badan Lingkungan Hidup KSB Melalui Kepala Bidang Kebersihan Dedy Damhudy M.K, S.P.,M.Si. mengungkapkan, Piala Adipura Bukanlah tujuan utama yang ingin dicapai oleh Pemerintah Daerah KSB, melainkan bagaimana menciptakan kota Taliwang yang bersih, indah dan sehat. Dan dengan piala Adipura, ada harapan agar masyarakat lebih termotivasi dan tersusunnya program yang terintegrasi untuk kebersihan kota Taliwang.
“jangan kira pesan yang disiarkan selama ini menuntut kita untuk harus mengejar prestasi itu. Yang paling penting kita sadar bahwa kebersihan dan kesehatan lingkungan adalah kebutuhan masyarakat kota Taliwang,” ujarnya kepada www.arkifm.com, Selasa (14/03) siang tadi.
Untuk mengejar prestasi Piala Adipura memang bukanlah pekerjaan mudah, lanjut Dedy. Sebut saja dalam hal pengelolaan sampah. Selama ini, pihaknya masih hanya berpikir pada bagaimana memindahkan sampah ke tempat lain atau pembuangan sampah. Sehingga mengabaikan tentang bagaimana merubah kebiasaan masyarakat dan memiliki kesadaran masyarakat agar bagaimana memanfaatkan sampah agar menjadi lebih ekonomis.
“ini yang jadi focus kita sekarang. Yaitu membangun kesadaran warga, agar mau mengelolah sampah,”tukasnya.
Meski demikian, berbagai kebijakan tentang pengelolaan sampah telah diterbitkan. Seperti Perda tentang Persampahan yaitu Perda nomor 04 tahun 2015. Sayangnya, Perda ini belum banyak diketahui oleh masyarakat, apalagi melaksanakan amanah Perda tersebut.
“dengan visi mengejar adipura, setidaknya masyarakat kita akan terpacu untuk hidup bersih. Karena selain kebutuhan, hidup bersih juga akan menjadi kebanggaan,”ungkapnya.
“akan terus kita sosialisasi (hidup bersih dan sehat). Untuk itu, kita dorong partisipas public dengan gotong royong lingkungan setempat. Dan praktek sudah banyak yang lakukan, hanya memang perlu lebih ditingkatkan.” Tukasnya.(Saharuddin/Radio Arki)