Sumbawa Barat. Radio Arki- Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Cordova, Muhammad Imran, S.HI.MH mendesak agar pemerintah daerah KSB membentuk tim khusus untuk mengawasi imigran asing dan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang belakangan mulai marak di Sumbawa Barat.
“faktanya memang banyak imigran asing di KSB, dan itu kita tidak tahu pasti berapa banyak yang ilegal dan legal.” Tegasnya, kepada www.arkifm.com, Kamis (16/3) siang tadi, di Universitas Cordova.
Keberadaan imigran asing yang ada di KSB pastinya akan menggannggu banyak hal. Terutama ketentraman dan kenyamanan warga, karena masyarakat tidak tahu apa sebenarnya tujuan kedatangan imigran ini. Belum lagi, dari sejumlah fakta yang berkembang dimana imigran ini banyak dipekerjakan di sejumlah perusahaan. Maka akan menutup kesempatan kerja bagi WNI dan warga setempat.
Menurutnya, dalam persoalan imigrasi asing ilegal semestinya pemerintah daerah KSB juga memberikan perhatian serius. Karena ada banyak dampak negatif yang bisa saja terjadi. Bukan hanya pada kerugian materi daerah, tetapi rasa nyaman dan aman warga juga terancam.
“siapa yang tahu mereka hanya datang bekerja?. Faktanya, diawaln saja sudah melanggar. Bisa jadi mencari informasi tentang KSB. Tentu ini mengancam kenyamanan dan keamanan KSB ataupun negara. Kalaupun betul hanya untuk bekerja, maka akan ada pengurangan kesempatan kerja dengan kehadiran Tenaga Kerja Asing tersebut.” Tukasnya.
Perlakuan terbalik selektif justru dilakukan Negara Negara Asing. Lanjutnya, sebut saja seperti di Hongkong, China, Malaysia dan berbagai negara lainnya. Berapa banyak Warga Negera Indonesia (WNI) yang sudah dideportasi, belum lagi perlakuan yang tidak layak yang juga kerap terjadi.
“intinya kita (KSB) harus tegas dan selektif terhadap TKA. Untuk itu perlu tim yang akan senantiasa mengawasi ini. Dalam tim ini bisa terdiri dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, penegak hukum dan Civil Society (LSM, dan mahasiswa).”demikian, tutup Imran. (Ibrahim. Radio Arki)
