Sumbawa Barat. Radio Arki- Mastiawan (33), Tenaga Kerja Wanita (TKW), asal Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat dilaporkan menjadi korban kecelakaan tabrak lari dan meninggal dunia di Riyardh. Sampai berita ini dionlinekan, jenazah diketahui masih berada di Rumas Sakit Imam Su’ud Saudi Arabian, untuk dilakukan otopsi.
Diterangkan kepala Dinas Tenaga Kerja Sumbawa Barat. Abdul Hamid, untuk poses pemulangan jenazah korban, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Jakarta, Kedutaan besar Indonesia untuk Arab Saudi, dan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Provinsi NTB.
“ iya masih terus kita koordinasi dan komunikasikan. Langkah awal kita adalah segera memulangkah jenazah korban, persoalan lain nanti kita koordinasikan lain dengan kedutaan.” Ujarnya, kepada www.arkifm.com, Selasa 21/3 siang tadi.
Ia mengakui, informasi meninggalnya Mastiawan (33) diketahui dari teman satu kost korban, TKW asal Mantar. Sayangnnya, korban ternyata tidak memiliki dokumen resmi sebagai TKW. Sehingga untuk meminta pertanggungjawaban atas insiden tersebut, maka pihaknya akan menyerahkan seutuhanya kepada kedutaan besar dan pihak terkait lainnya.
“kelemahan kita adalah korban tidak punya dokumen resmi. Jadi sudah tidak ada kaitan dengan perusahaan yang memberangkatkan. Tetapi sebagai WNI, hak yang bersangkutan akan diperjuangkan melalui kedutaan dan pihak terkait.” tegasnya.
Mastiawan, adalah warga desa Mataiyang kecamatan Brang Ene, Sumbawa Barat. Ia diketahui berangkat ke Arab Suadi pada tahun 2003 melalui PT Duta Nanda Setia, dalam kurun waktu belasan tahun tersebut yang bersangkutan masih terus berkomunikasi dengan keluarga dan mengaku baik-baik saja.
“selama ini kita (keluarga) tetap komunikasi. Jadi keluarga agak shock (mendengar kabar kematian). Intinya kami minta jenazahnya bisa segera dipulangkan. Selain itu kami minta diusut tuntas persoalan kecelakaan tersebut.” pinta keluarga Mastiawan, Supiadi, SH. (Unang Silatang. Radio Arki)