Alas Barat. Radio Arki- Setelah melalu perjalan yang cukup panjang akhirnya Tiga jenazah korban berhasil tiba di kediamannya masing-masing di Desa Labuhan Mapin Kec, Alas Barat Kabupaten Sumbawa pada Jum’at (24/3) sekitar pukul 02:00 wita dini hari tadi. Ketiga jenazah tersebut masing-masing bernama Agus Sugianto 18 thn Ansal thn 30 thn dan Herman 25 thn, dua diantaranya (ansal dan herman) masing-mesing meninggalkan istri dan anak sedangkan Agus masih belum berkeluarga.
Jenazah korban diantar dari pelabuhan sape menggunakan tiga ambulan milik rumah sakit umum Daerah sumbawa yang di dampingi oleh satu unit mobil milik BNPB Sumbawa dan satu mobil milik kepolisian Sektor alas Barat.
Tangis histeris para keluarga korbanpun tak terhindarkan saat melihat iring-iringan mobil jenas tiba serta peti jenazah dikeluarkan dari dalam mobil. Kondisi jenazah tidak dapat dilihat oleh para keluarga lantaran sudah dikemas didalam petih jenazah dan juga sudah mengeluarkan aroma yang cukup menyengat.
Ketiga jenazah rencanya akan dimakamkan di TPI setempat masing-masing yang ada di desa labuhan mapin. Sedangkan kedua korban yang sebelumnya dikabarkan hilang saat ini telah berhasil ditemukan satu orang oleh petuga setempat pada kamis (23/3), namun kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan sulit untuk dikenali lagi.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu petugas BPBD kabupaten Sumbawa, Mustakin selaku Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi ( Rehab Rekon ) yang ikut dalam melakukan penjeputan di pelabuhan Sape dan mengantarkan jenazah hingga di kediaman masing-masing.
Kepada www.ArkiFm.com, Mustakin menyampaikan bahwa ketiga jenazah telah berhasil dijemput dipelabuhan sape pada kamis sore sekitar pukul 16:00 wita dan sampai di kediaman masing-masing jum’at sekitar pukul 02:30 wita dini hari. Sedangkan satu diantara dua korban lainya yang sebelumnya di kabarkan hilang berhasil ditemukan oleh petugas setempat pada kamis (23/3), dan kondisinyapun sudah tak bernyawan dan mulai membusuk.
Mustakin menyampaikan bahwa jenasah korban saat ini telah berhasil dievakuasi. Namun karena kondisinya yang sudah cukup parah dan susah untuk dikenali lagi. Jadi perlu dilakukan proses identifikasi lebih lanjut, untuk memastikan korban tersebut adalah satu nelayan labuhan mapin yang belum lama ini kapalnya karam, di Nusa Tenggar Timur. (BACA : http://arkifm.com/2007-kapal-nelayan-labuhan-mapin-karam-di-perairan-ntt-tiga-nelayan-tewas.html)
” kami akan terus berkordinasi dengan petugas setempat yang ada di Larantuka Nusa Tenggara Timur terkait proses pemulangan jenas tersebut, dan saat ini jenazah masih dalam proses indentifikasi untuk memastikan indentitasnya dan selanjudnya baru kita rencakan dan komunikasikan kembali proses pemulangannya,”ujarnya.
Sedangkan korban lainya yang selamat masih dalam proses perawatan dan penyelidikan lebih lanjut oleh petugas setempat. Lanjutnya
“Kami juga tetap meminta agar petugas yang ada di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tetap melakukan pencarian terhadap korban yang masih belum ditemukan”. Terang Mustakin.
Sementara itu, Kepala Desa Labuhan Mapin, Jamaluddin HK kepada www.ArkiFM.com mengungkapkan, kan melakukan komunikasi kepada sejumlah pihak. Baik itu kepada pemerintah Daerah maupun sejumlah pengusaha-pengusaha udang dan ikan setempat terutama pemilik kapal yang ditumpangi oleh para korban untuk dapat memberikan santunan terhadap keluarga yang ditinggalkan.
“kami sudah berikan santunan sebanyak Rp 5 Juta atas dasar kemanusiaan. Dan kita juga akan bantu agar setidaknya keluarga korban dapat santunan. Meskipun belum memiliki asuransi, kami ingin mereka diberikan santunan atas dasar kemanusian. “ Demikian, Jamaluddin. (Muhammad Agus.Radio Arki)
