“Pergantian pejabat jelang Pilkada memang selalu menarik untuk disimak. Soalnya, UU No. 10 2016 memang menjelaskan larangan pergantian enam bulan sebelum penetapan paslon,”
Sumbawa Barat. Radio Arki – Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir H W Musyafirin, MM dan Fud Syaifuddin, ST nampaknya ingin menunjukkan kinerja terbaik diakhir masa jabatannya. Hal tersebut ditunjukkan, dengan dimutasinya Pejabat Struktural dan Direktur Perusda yang tentunya dilakukan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja aparatur Pemerintahan Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Pelantikan hari ini adalah kebutuhan organisasi yang telah ditetapkan oleh DPRD. Dari 280an yang dilantik, kurang lebih hanya 30 persen yang menduduki posisi baru. Hal ini memberikan isyarat kepada kita, akan pentingnya tupoksi untuk dipertegas kembali melalui Perda tentang OPD,” terang Firin sapaan akrab Bupati KSB, dalam sambutannya di lantai III Sekretariat Daerah KSB, Selasa (7/1).
Rotasi punggawa Bupati dan Wakil Bupati merupakan mutasi terakhir di masa pemerintahan Firin Fud menjelang Pilkada KSB. Meski demikian, Firin menegaskan bahwa tidak ada kaitannya antara mutasi dengan tahun politik. Ia bahkan menegaskan kepada semua aparatur Pemerintahan Daerah, untuk menjaga integritas dengan tidak terlibat dalam politik praktis.
“Tahun 2020 adalah tahun politik, insyaallah apa yang kita lakukan ini tidak ada kaitannya dengan tahun politik. Mutasi hari ini sudah mendapatkan izin dari KSN. Jadi jangan coba coba menjadi tim sukses dari kubu manapun, termasuk kepada saya,” tegas Firin.
Firin juga berujar bahwa capaian kerja pemerintah merupakan hasil kerja bersama. Jikalau ada kelemahan dan keberhasilan, itu juga hasil kerja bersama. Yang paling penting, menurut Firin bagaimana membangun mindset dengan baik, sehingga berdampak kepada peningkatan etos kerja.
“Mari membangun mindset dimanapun kita diamanahkan. Jika mindset baik, maka akan menjadi kiblat di institusi itu. kita manfaatkan 4 jalan yang sudah terbangun ini dengan mindset yang baik. Jika bapak ibu mengatakan tidak bisa, maka selamanya tidak akan bisa. Mari optimis dengan membangun jalan pikiran dengan baik,” jelasnya.
Seperti diketahui, ada 14 pejabat eselon II yang dimutasi, diantaranya Ir. Muhammad Saleh, M.Si dari sekretaris Inspektorat dipindahkan ke staff ahli bupati Bidang Hukum dan Pemerintahanan, Amar Nurmansyah, ST.,M.Si dari kadis PUPRPP ke Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Agus Hadnan, S.Pd dari Sekwan DPRD KSB ke Asisten Administrasi Umum, Ir Irhas Rahmanuddin Rayes, M.Si dari Kadis Perhubungan ke Sekwan DPRD, I mde Budi Artha, S.Sos.,MM dari Kabag Pemerintahan ke Inspektur Inspektorat, H Abdul Malik, S.Sos.,M.Si dari Asisten Administrasi Umum dan Aparatur ke Kaban Kepegawaian dan Pengembangan SDA, Abdul Hamid, S.Pd dari Kepala Kesbangpoldagri ke Kepala Kesbangpol, Drs. H Mukhlis, M.Si dari Kadis Dikpora ke Kadis Dikbud, Dr. Ir. H Amry Rahman, M.Si dari Asisten Ekonomi dan Pembangunan ke Kepala DPUPRPP, H. Abdul Hamid, S.Pd.,M.Pd dari Kepala DPMPTSP ke Kadis Perhubungan. Drs. Tajuddin dari Kepala BKD ke Kepala DPMPTSP, Ir. IGB Sumbawanto, M.Si dari Kadis Budpar ke Kadis Parpora, Ir. H. Mansyur Sofyan, MM dari Kadis DKP ke Kadis Perikanan, terakhir Suhadi, SP.,M.Si dari Kepala Distanbunak ke Kadis Pertanian.
Selain merotasi 14 pejabat eselon II, Bupati juga merotasi sebanyak 67 pejabat eselon III dan 196 pejabat eselon IV. Tak hanya itu, Bupati juga mengukuhkan Direktur Perusda KSB yang baru yaitu Muhammad Rizal, S.Sos.,M.AP. (Enk. Radio Arki)