Perusahaan Beroperasi, Tenaga Kerja Lokal Brang Ene ‘Gigit Jari’
Sumbawa Barat. Radio Arki – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Brang Ene melakukan aksi demonstrasi, Sabtu pagi (2/5). Aksi yang digelar bertepatan pada moment hari buruh sedunia (May Day) tersebut, menuntut sekaligus mendesak pihak perusahaan yang melakukan pengerjaan pembangunan Bendungan Tiu Suntuk agar memprioritaskan tenaga kerja lokal Brang Ene.
“Kami minta setiap tahapan Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk, harus mempekerjakan dan memaksimalkan potensi lokal warga Brang Ene. Termasuk tahapan eksplorasi dan land clearing,” tegas Korlap Aksi , Jayadi dalam orasinya.
Jayadi yang juga tokoh pemuda Brang Ene tersebut menyayangkan sikap perusahaan yang terkesan abai terhadap tenaga kerja lokal. Padahal, dalam sosialisasi Bulan Februari lalu, antara perusahaan, pemerintah dengan perwakilan masyarakat Brang Ene ditegaskan agar menjadi atensi khusus terkait perekrutan tenaga kerja lokal.
“Kita dijanjikan tenaga kerja dan perusahaan mengingkari itu. Hari ini kita saksikan sendiri perusahaan sudah beroperasi, tetapi kita justru ‘gigit jari’. Padahal tenaga kerja di Brang Ene sangat lengkap, baik yang sifatnya skill maupun non skill,” tegas Jayadi, di lokasi pembangunan bendungan yang ditaksir menelan APBN 1,3 Triliun tersebut.
Senada dengan Jayadi, Malikurrahman dalam orasinya menegaskan bahwa perusahaan tidak ada alasan tidak mempekerjakan tenaga kerja lokal Brang Ene. Termasuk dalam aktivitas perusahaan saat ini.
“Kalau mereka butuh operator, orang orang di Brang Ene banyak yang bisa. Karena di Brang Ene ada yang eks PT. AMNT yang tentu sudah tersertifikasi kapasitasnya,” kata Iken, sapaan akrab Malikurrahman.
Iken yang juga Ketua SBSI KSB tersebut menyayangkan, sikap perusahaan yang belum membangun komunikasi resmi dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan terkait perekrutan tenaga kerja, menuai polemik di tengah tengah masyarakat.
“Wajar tenaga kerja lokal bereaksi. Jadi ingat, demonstrasi kali ini hanya untuk memulai dan menggugah masyarakat Brang Ene. Kami akan turun ke jalan berkali kali, dengan massa yang lebih besar lagi jika perusahaan tetap abai terhadap tenaga kerja lokal,” kecam Iken.
Jika perusahaan punya iktikad baik untuk merekrut tenaga kerja lokal, kata Iken, maka perusahaan harus segera melakukan pemetaan tenaga kerja dan segera membangun komunikasi dengan pemerintah untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat.
“Silahkan perusahaan membuka lowongan terlebih dahulu. Segera dilakukan dan berikan bukti kepada kami kalau serius mempekerjakaan masyarakat lokal,” tegas Iken.
Selain menuntut perekrutan tenaga kerja, massa aksi juga meminta agar perusahaan memperhatikan akses transportasi kebutuhan perusahaan dengan meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Massa aksi juga mendesak perusahaan memberikan CSR kepada masyarakat setempat secara luas dan dilakukan secara terbuka.
Sebelumnya, puluhan massa aksi menggelar long march keliling Kecamatan Brang Ene. Tak lupa pula, massa aksi juga menerapkan protokol kesehatan standar pencegahan Covid-19, yakni menggunakan masker dan menjaga jarak guna mengikuti anjuran pemerintah. (Enk. Radio Arki)