Dompu. Radio Arki – Lagi-lagi pematokan harga jagung di Bima dan Dompu Pulau Sumbawa NTB hari ini sangat memprihatinkan serta meresahkan masyarakat petani. Kenapa demikian, fakta dilapangan keadaan harga jagung semakin buruk, tidak ada peningkatan, yang ada hanya harga jagung semakin menurun.
Kisaran harga jagung yang terjual di gudang induk dengan harga 3.100. Sementara di lokasi variatif dengan patokan harga Rp. 2.800 dan Rp. 2.750 per Kilo Gram.
“Tekanan ekonomi dan harga jagung yang semakin anjlok. Ini sangat memprihatinkan. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Dompu kami berharap tidak tutup diri soal penurunan harga tersebut,” kata Koordinator Umum (Kordum) Aliansi Serita Tani (AST) se Kabupaten Dompu, Abdul Habil, Rabu (6/5).
Dikatakannya, penurunan daya beli harga jagung itu, ada dugaan kuat permainan dan kejahatan yang tidak baik, secara terstruktur, sistematis dan masif di lingkungan Pemda bersama pihak investor dan dinas-dinas terkait di Kabupaten Dompu.
“Buktinya di Gudang dan Pengecer mematok harga kepada para petani jagung dengan kisaran harga yang tidak sebanding dengan keringat petani, sangat tidak wajar. Kami berharap harga bisa distabilkan kembali. Juga tidak ada oknum yang coba memainkan harga,” jelasnya.
Berikut tuntuntan Aliansi Serikat Tani (AST) se Kabupaten Dompu yakni.
Pertama, mendesak Pemda Kabupaten Dompu untuk mengoptimalkam kembali harga jagung dengan harga Rp. 3.950 Perkilo.
Kedua, Meminta Pemda Dompu untuk melakukan investigasi industry komoditi jagung yang diduga telah melakukan monopoli bisnis dan eksploitasi pasar dalam penentuan harga yang tidak wajar mencekik para petani.
Ketiga, menuntut Pemda Dompu bisa bertanggung jawab, bahwa proses pembelian jagung harus melalui Perusahaan Daerah (Perusda).Keempat, meminta Pemda Dompu untuk di buatkan regulasi tetap (Perda) penentuan harga pokok pembelian (HPP) terhadap komoditi jagung dan komoditi lainnya. (MA. Radio Arki)
