“Pembangunan Smelter di Batu Hijau memang seolah menjadi kesempatan yang menjanjikan bagi warga di Sumbawa Barat. Karena ada serapan tenaga kerja yang diprediksi bisa mencapai ribuan pekerja. Kondisi itu ternyata telah mulai dimanfaatkan oleh oknum tertentu dengan iming-iming agar dipekerjakan di perusahaan tambang tersebut.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Anggota DPRD Sumbawa Barat, Muhammad Hatta mengungkapkan bahwa, telah mendapat informasi tentang adanya oknum yang tidak bertanggung jawab, yang melakukan upaya penipuan dengan meminta KTP kepada warga dan menjanjikan pekerjaan di pabrik Smelter nanti.
“ini sih penipuan!, masa warga diminta KTP agar bisa dipekerjakan di pabrik smelter. Padahal pabriknya Belum apa-apa.” Tegasnya, kepada www.arkifm.com, Selasa (2/5) siang tadi.
“saya dapat informasinya langsung dari orang yang ditawarkan. Dan parahnya, ini dilakukan oleh oknum karyawan di PT AMNT. Jadi saya minta perusahaan harus telusuri dan ada sikap atas tindakan seperti ini oleh oknum terkait.” Imbuhnya.
Ditegaskan, sebagai lembaga resmi pemerintahan, pihaknya belum menemukan adanya informasi resmi tentang lowongan pekerjaan di pabrik Smelter Batu Hijau. Bahkan, saat mengkonfirmasi dinas terkait, informasi tentang adanya lowongan pekerjaan di pabrik Smelter adalah informasi hoax, dan patut ditelusuri oleh pihak terkait.
“Bisa jadi ini adalah modus untuk mendapatkan simpati warga. Karena oknum karyawan ini juga pengurus partai politik tertentu. Intinya, perusahaan harus ada sikap, dan menindak tegas oknum karyawan ini.” Tukasnya.
Sementara itu, kepala Dinas Tenaga Kerja Sumbawa Barat, Abdul Hamid menegaskan, belum ada lowongan pekerjaan apapun yang dibuka di pabrik smelter Batu Hijau. Ia menduga, modus tersebut adalah modus penipuan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab. untuk itu, warga sebaiknya berhati-hati terhadap informasi seperti ini, jangan sampai cepat percaya tanpa melakukan konfirmasi secara resmi kepada pihaknya.
“sejauh ini tidak ada informasi itu (lowongan pekerjaan.red). Ini bisa jadi modus penipuan. tetapi kami akan telusuri kebenarannya.” Demikian, tutup Hamid. (Unang Silatang.Radio Arki)