ARKIFM NEWS

Pelaksana Proyek Bendungan Bintang Bano Didemo Warga

“pembangunan Bendungan Bintang Bano mulai disorot warga setempat. Terutama berkaitan dengan perekrutan tenaga kerja yang dinilai masih tertutup. Begitupun manfaat lain seperti pemberdayaan warga setempat yang juga dianggap masih jauh panggang dari api

Sumbawa Barat. Radio Arki- Pelaksanaan proyek Bintang Bano mulai disorot warga setempat. Bahkan tak tanggung-tanggung warga Brang Rea yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Brang Rea (Gempur) tersebut, Senin (8/5) siang tadi, menggelar aksi protes keras terhadap berbagai kebijakan perusahaan pelaksana proyek tersebut.

Aksi yang digelar di kantor Camat dengan beberapa massa aksi tersebut, menuntut beberapa hal kepada pihak manajemen pelaksana proyek bendungan Bintang Bano Sumbawa Barat. Diantaranya, terkait status karyawan yang sampai saat ini belum dikontrak, perlengkapan karyawan yang berkaitan dengan standar keselamatan kerja yang masih dibawah standar, pemberdayaan pengusaha local, kontribusi atau pemberdayaan terhadap masyarkat desa Brang Rea, perekrutan tenaga kerja yang masih tertutup dan tidak menyerap semaksimal mungkin warga Brang Rea, dan terakhir yaitu tentang penempatan SDM di Humas yang idealnya harus warga setempat.

Massa aksi semula  berencana akan menggelar aksi di gerbang atau gate proyek pembangunan Bendungan Bintang Bano. Tetapi setelah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan jajaran Muspika yang bersedia untuk menerima massa aksi kantor camat Brang Rea, massa aksi akhirnya melakukan aksinya di depan kantor camat Brang Rea.

Setelah dua jam melakukan orasi, camat Brang Rea meminta agar aksi dan semua persoalan itu disampaikan dalam hearing atau dengar pendapat dengan berbagai pihak, sperti dengan unsur kepala desa, Muspika dan tokoh pemuda setempat lainnya.

Dalam dengar pendapat itu, Koordinator lapangan aksi, Andi Laweng menegaskan hal yang sama yang sudah tertuang dalam tuntutan aksi.

” Kami mengingikan proses rekrutmen tenaga kerja dilakukan secara transparan, agar masyarakat umum mengetahuinya, dan Bintang Bano betul betul bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada warga Brang Rea,” ujarnya, dalam pertemuan yang difasilitasi unsur Camat setempat, di Aula kantor Camat Brang Rea.

orator aksi di depan kanto camat Brang Rea

“kami minta semua standar dan aturan tenaga kerja dilaksanakan perusahaan, dan perusahaan juga harus memberdayakan masyarakat local.” Timpalnya.

Meskipun hearing atau aksi itu tidak dihadiri manajemen perusahaan  dan stackholder lainnya. Massa aksi sepakat akan melaksanakan  pertemuan lanjut dengan menghadirkan  sejumlah pihak terkait, baik itu perusahaan dan dinas tenaga kerja setempat.

Seperti diketahui, besaran nilai konstruksi Bendungan Utama Bintang Bano mencapai Rp 667,7 miliar yang dikerjakan oleh PT Bahagia Bangun Nusa dan PT Brantas Abipraya. Sementara itu, pembangunan spillway Bendungan Bintang Bano dikerjakan PT Hutama Karya dengan nilai kontrak konstruksi diketahui sebesar Rp 222,9 miliar. (Ibrahim. Radio Arki)

Related posts

Selamat Bupati KSB Atas Terpilihnya PDPGR Sebagai Inovasi Daerah pada Indonesia Smart Nation Award

ArkiFM Friendly Radio

Semarak, Berbagai Pihak ‘Unjuk Gigi’ di Festival Taliwang

ArkiFM Friendly Radio

Tidak Ada Tumpang Tindih Anggaran Di Program RLH Tahun 2018

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment