Sumbawa Barat. Radio Arki – Hasil penilaian Lomba Kampung Sehat (LKS) tingkat Kabupaten Sumbawa Barat menuai reaksi dari sejumlah warga Desa Manemeng. Sejumlah warga meluapkan rasa kekecewaan terhadap hasil penilaian yang dinilai tidak sesuai indicator penilaian dalam lomba yang diinisiasikan oleh Kapolda NTB tersebut.
“Mari kita beda satu persatu, seperti apa system penilaian mereka (juri, red). Kami hanya inginkan jangan ada dusta diantara kita. Apalagi itu kuat dugaan adanya intervensi dari pihak lain. Jadi kami kecewa dan kami tidak mau ikut kompetisi tingkat provinsi. Cukup sampai disini saja,” cecar seorang warga Desa Manemeng, Jayadi kepada arkifm.com
Luapan kekecewaan warga berujung panjang. Sejumlah atiribut yang menghiasi gang dalam kampungpun dilepas dan dirusak, seperti umbul umbul, pernak Pernik yang digantung di atas jalan, hingga penurunan gapura.
Menanggapi reaksi warga Desa Manemeng, Sekretaris dewan juri LKS tingkat KSB, Benny Tanaya menilai reaksi warga desa manemeng masih dalam batas kewajaran. Dimana merupakan reaksi spontan yang kemungkinan belum memahami pokok permasalahan yang sebenarnya.
“Bentuk kekecewaan ini asal jangan dilampiaskan secara berlebihan, karena akan merugikan masyarakat dan warga Manemeng itu sendiri,” ucap Benny, sapaan akrab Sekretaris LKS KSB tersebut.
Benny menjelaskan, dalam penentuan juara Dewan Juri Lomba Kampung Sehat KSB memiliki tahapan tahapan, yakni melewati proses 4 kali pleno untuk menentukan pemenang. Di dalam pleno tersebut, dibahas selain dari score atau jumlah perolehan nilai yang berbentuk kwantitif, juga dibahas pertimbangan-pertimbangan kualitatif lainya dengan potensi yang dimiliki oleh desa peserta lomba.
“Belum lagi dilihat partisipasi yang tinggi dari masyarakat itu sendiri yang menjadi penting dalam menentukan penilaian juri,” tambah Benny.
Dari hasil penilaian 4 kali pleno kata Benny, Desa Manemeng ditetapkan Dewan Juri sebagai juara II Lomba Kampung Sehat Tingkat Kabupaten yang diikutkan ke tingkat propinsi. Jadi ada dua desa dalam satu kecamatan yang meraih juara tingkat kabupaten yang sama sama ikut ke tingkat propinsi, yaitu Desa Manemeng itu sendiri dan Desa Mura sebagai Juara 1.
“Ini suatu prestasi yang luar biasa bagi Kecamatan Brang Ene, sebagai kesempatan besar dan peluang menjuarai lomba kampung sehat di tingkat propinsi. Oleh karenanya, marilah kita dewasa serta bijak menyikapi peluang ini dengan baik. Jika ingin menunjukkan diri lebih dari apa yang diraih dalam juara pada tingkat kabupaten, maka marilah kita fokus sama sama berbenah untuk lebih baik pada lomba tingkat provinsi,” tukas Benny
seperti diketahui, kondisi desa manemeng dalam keikutsertaan lomba kampung sehat ditingkat kabupaten sangat diapresiasi oleh wakapolres Sumbawa Barat, bahkan Kompol Teuku Ardiansyah mengakui bahwa ada banyak perubahan dalam keikutsertaan tersebut, baik itu taman, kebersihan dan termasuk partisipasi warga juga terlihat sangat luar biasa.
“Setelah penilaian yang kedua kalinya saya datang kesini. Ini penilaian tingkat kabupaten, luar biasa perubahannya, jauh berbeda. Banyak taman-taman yang sudah dibentuk, kebersihannya, keindahannya. Kemudian partisipasi masyarakatnya yang luar biasa, itu yang paling kita harapkan dengan perlombaan Lomba Kampug sehat.” ujar Teuku, saat dikonfirmasi dalam penilaian LKS di Manemeng, belum lama ini. (Enk.Radio Arki)