Sumbawa Barat- mencuat tentang adanya ‘penyelundupan’ tenaga kerja luar Sumbawa Barat di Batu Hijau, akhirnya membuat anggota DPRD Sumbawa Barat geram dan angkat bicara. Ia menilai, perekrutan tanpa melalui standar administrasi yang jelas tersebut, memang karena mekanisme atau system perekrutan yang selama ini tidak jelas dan tumpang tindih.
Demikian ditegakan, Anggota Komisi I DPRD Sumbawa Barat, Muhammad Hatta, di ruang kerjanya, senin 19/9 siang.
“itu sih sudah rahasia umum. Hanya saja, saya kaget kalau jumlahnya ternyata sebesar itu (600 orang). kalau begitu memang ada masalah, dan tumpang tindih system perekrutan tenaga kerja di Batu Hijau,” tandasnya.
Berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan Bupati tahun 2010, beber Hatta, sudah sangat jelas bahwa perekrutan itu harus dilakukan dengan satu pintu, yaitu dinas tenaga kerja. Tetapi belakangan justru ditemukan bahwa ada mekanisme baru yang dibuat sendiri di batu hijau, dimana di internal PT NNT dibuatkan komite khusus untuk perekrutan tersebut.
Pola tersebut tentu sangat tumpang tindih. Dan parahnya, kata hatta, itu juga merugikan masyarakat Sumbawa Barat.
Ia membeberkan, Dengan menghitung siklus perawatan peralatan di Batuh Hijau, maka setidaknya, selama ini di Batu Hijau telah terjadi perekrutan sebanyak 1.800 karyawan dalam setahun. Karena dalam setahun, PT NNT melakukan perawatan sekali dalam empat bulanan.
“angka itu sangat fantastis, kalau begitu maka idealnya sudah tidak ada orang menganggur di Sumbawa Barat,” bebernya
Lebih lanjut, ia menegaskan, akan memanggil dinas terkait dan manajemen PT Newmont Nusa Tenggara untuk memberikan klarifikasi prihal tersebut.
“kita panggil di RDP (Rapat Dengar Penpadapat), yang jelas ini preseden buruk, dan kami (Komisi I) akan minta agar dinas lebih tegas,” timpalnya
Seperti diketahui, manejer SR PT Newmont Nusa Tenggara, Syarafuddin jarot, mengakui bahwa selama ini telah mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 600 orang dalam masa perawatan peralatan di Batu Hijau. Dan dalam proyek berkala tersebut, pihaknya saat ini telah memperkerjakan sebanyak 70 persen tenaga kerja local, dari beberapa tahun sebelumnya yang pasalnya mempekerjakan tenaga kerja luar KSB sampai pada angka 90 persen dari jumlah perekritan yang telah dilakukan (baca : http://arkifm.com/2016/09/06/setiap-tahun-ada-ratusan-tenaga-kerja-luar-untuk-proyek-shut-down-di-batu-hijau/. (US-ArkiRadio)