Foto: Guardrail yang terpasang di dua titik di Desa Mantar. (Ist).
Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas perhubungan kabupaten Sumbawa barat telah memasang pengaman jalan menuju Desa Mantar. Pengaman jalan di desa yang dikenal dengan sebutan negeri di atas awan tersebut dipasang, mengingat akses jalan yang cukup ekstrim dan berpotensi tinggi terjadinya kecelakaan. Selain itu, intensitas pengguna jalan juga cukup tinggi, karena Desa Mantar juga merupakan salah satu destinasi wisata yang paling diminati.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumbawa Barat, H. Abdul Hamid, S.Pd.,M.Pd kepada arkifm.com, belum lama ini.
Untuk pemasangan pengaman jalan yang terpasang di tahun ini, ada dua titik guardrail sepanjang 52 meter. Guardrail dipasang di jalan yang menanjak curam dan ekstrim. Selain itu dipasang juga 16 rambu rambu, terdiri dari rambu jalan licin, belok kiri, belok kanan, jalan menanjak, jalan berkelok-kelok, dan lain lain. Selanjutnya, juga telah terpasang 6 cemin tikungan. Cermin tikungan ini memiliki fungsi menambah jarak pandang di setiap tikungan. Selain itu ada juga dipasang marka jalan.
“Jika dilihat dari kebutuhan keseluruhan, memang belum semua pengaman jalan bisa kita pasang. Kita gunakan skala prioritas, karena harus disesuaikan dengan pos anggaran yang ada. Terlebih lagi di masa Covid-19 ini, dimana anggaran banyak terserap kesana,” ungkap mantan Kepala DPMPTSP tersebut.
Kadishub juga mengungkapkan, kebutuhan terhadap guardrail, rambu rambu, cermin tikungan dan marka jalan di tempat lain selain di Desa Mantar juga masih sangat diperlukan. Seperti di jalur menuju Desa Talonang Baru dan jalur menuju Desa Rarak Ronges yang masih membutuhkan pengaman jalan tersebut.
“Kami sudah mendata ruas jalan yang belum terpenuhi. Kedepannya kita akan upayakan memenuhi kebutuhan tersebut secara bertahap. Tentunya disesuaikan dengan pos anggaran yang ada,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)
