ARKIFM NEWS

Disnakertrans Dorong Alumni BBPLK Rancang Usaha Mandiri

Foto: Kadisnakertrans KSB, H. Muslimin HMY. (Ist)

Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat, mendorong para alumni Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang yang telah mengikuti pelatihan, untuk membentuk kelompok dan merancang usaha mandiri.

“Alumni yang telah mengikuti pelatihan, kita dorong untuk bergabung dan membentuk kelompok usaha mandiri dengan memanfaatkan dana pariri UMKM sebagai modal awal,” ujar Kadisnakertrans KSB, H. Muslimin HMY kepada arkifm.com di ruang kerjanya, Selasa (3/11).

H. Muslimin HMY mengatakan, 15 pemuda yang telah mengikuti pelatihan kelistrikan dan las di BBPLK tentu telah memiliki keahlian yang teruji dan bersertifikat. Dengan adanya kelompok usaha mandiri, kedepan akan lebih diperhitungkan oleh masyarakat dan perusahaan untuk digunakan jasa kelompoknya.     

“Saya kira kalau ada kelompok las dan kelompok kelistrikan, suatu waktu bisa bekerja sama dengan PLN,” jelas H. Muslimin.

Keberhasilan alumni BLK yang telah membentuk kelompok usaha mandiri di Sumbawa Barat bukanlah isapan jempol semata. Sederet kelompok yang diarahkan oleh Disnakertrans cukup berhasil dalam menjalankan usahanya, seperti kelompok service AC dan kelompok penjahit yang eksis dan terus berkembang hingga saat ini.

“Jadi kita harapkan para pemuda yang telah mengikuti pelatihan agar berhasil guna dan berdaya guna, karena mereka sudah punya keahlian yang tinggal dikembangkan saja. Dan pemerintah hadir disini untuk mengarahkan, agar mereka tidak vakum setelah mengikuti pelatihan. Seperti kelompok service AC dan kelompok penjahit yang terus berkembang,” tambah H. Muslimin.

Disinggung mengenai koneksi perusahaan yang ada di Sumbawa Barat terhadap tenaga kerja yang telah memiliki keterampilan, H. Muslimin tak menampik bahwa Disnakertrans akan memprioritaskan para alumni BLK, karena sudah memiliki keahlian dan sudah tersertifikasi.

“Jika ada peluang perusahaan yang membutuhkan tenaga sesuai keahlian yang mereka miliki, kita tentu mengupayakan untuk mengkoneksikan ke mereka. Tapi itu tergantung mereka juga. Apakah mereka mau atau memilih menjalankan usaha mandiri, karena sebelumnya ada juga yang punya peluang ke sector tambang, tapi menolak tawaran tersebut karena merasa lebih nyaman menajalankan usaha yang sudah dijalani,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Alhamdulillah, Bulog Akan Kembali Serap Gabah Petani

Harlah ke 20, KSB Angkat Tagline ‘Sumbawa Barat Juara’

ArkiFM Friendly Radio

HMI, GMNI dan GMKI Mataram, Minta Pemerintah Tidak Diam Sikapi Konflik Papua

ArkiFM Friendly Radio