Foto: Kabid Prasarana dan Keselamatan, Budi Sunarko, SE. (Ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Dermaga Poto Tano rencananya akan digodok di tahun 2021. Dermaga yang diberi nama dermaga F3 dan telah diresmikan pada bulan maret 2020 lalu tersebut, diperuntuhkan untuk menunjang kawasan pariwisata Gili Balu dan membantu bongkar muat nelayan.
“Rencana Induk Pelabuhan untuk Dermaga Rakyat digodok tahun 2021. Artinya di tahun 2021 diupayakan sudah selesai, karena itu sebagai dasar kita mengajukan DAK ke pemerintah pusat”, ujar Kadishub KSB, H. Abdul Hamid, S.Pd.,M.Pd melalui Kabid Prasarana dan Keselamatan, Budi Sunarko, SE kepada arkifm.com, belum lama ini.
Dijelaskan, keberadaan RIP menjadi syarat wajib suatu pelabuhan. Dimana pengembangan pelabuhan secara nasional, harus didukung memalui system perencanaan pelabuhan melalui RIP sebagaimana diamanatkan dalam UU no 17 tahun 2008 tentang pelayaran dan peraturan pemerintah no 61 tahun 2009 tentang kepelabuhan.
“Jadi RIP ini merupakan pengaturan ruang pelabuhan, berupa peruntukan tata guna tanah dan perairan di daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan. Sehingga kita mengetahui semua rencana masa depan pelabuhan F3 ini”, jelas Sunarko.
Untuk pembuatan RIP, Dinas Perhubungan akan melibatkan konsultan. Dan ditargetkan di pertengahan tahun dokumen RIP dermaga rakyat F3 sudah ada. “Semoga tidak ada kendala nantinya. Setelah ada RIP, system penataannya sudah teratur dan pembangunannya bisa dilakukan secara bertahap. Tidak secara sporadis sekaligus, karena membutuhkan biaya yang cukup besar”, tambah Budi.
Seperti diketahui, pengoperasionalan dermaga rakyat F3 telah diresmikan oleh Bupati Sumbawa Barat pada tanggal 16 Maret 2020. Dimana dana pembangunan Dermaga Rakyat ini berusmber dari Dana Alokasi Khusus Afirmasi Kemendes-PDTT. Infrastruktur perhubungan ini dibangun bertujuan untuk menggiatkan ekonomi masyarakat termasuk pariwisata di Gili Balu. (Enk. Radio Arki)
