NEWS

Pandemi Masih Pengaruhi Daya Beli Masyarakat, Pasar Sepi

Sumbawa Barat. Radio Arki – Kondisi perputaran perekenomian masyarakat Sumbawa Barat masih lesu, dimana daya beli masyarakat masih rendah. Hal tersebut ditenggarai akibat pendapatan masyarakat yang belum stabil akibat pandemic Covid-19 yang masih menjadi momok menakutkan di masyarakat. Akibatnya, sejumlah pasar tradisional pun ikut sepi. Jam jam pagi yang seharusnya pedangang disibukkan dengan aktivitas jual beli, malah menjadi lowong.

Pantauan arkifm.com di Pasar Tanah Mira Taliwang pada Selasa pagi (26/1) pukul 08.00 Wita, tampak pasar sepi pembeli. Sejumlah pedagang malah asyik disibukkan ngobrol satu sama lain. “Sepi mas. Coba lihat kiri kanan, hanya pedagang saja yang kita lihat. Pembeli hanya satu dua orang lalu lalang,” ujar Nur, pedagang sembako yang membuka lapak di lantai 2 pasar Tanah Mira.

Nur menuturkan, penjualan sebelum pandemic covid bisa sampai 7 juta perhari. Kalau di hari libur malah bisa tembus 8 juta. Kondisi tersebut berubah drastis, dimana saat ini pembelian syukur syukur bisa 1 juta perhari. Meski sangat sulit kita putar lagi. “Dulu saya berani ambil cabai sampai 50 kilo dan itu habis hanya tiga hari dan jarang rusak. Sekarang saya hanya berani ambil 10 kilo, dan itu dipasarkan sampai seminggu baru habis. Bahkan kadang cabainya kita jemur dan keringkan karena sudah lama. Belum lagi kita lihat dengan kenaikan harga cabai yang bahkan bisa tembus 100 ribu perkilo. Belum lagi trend pembeli yang jarang belanja diatas 100 ribu,” tuturnya.

Senada dengan Nur, Hasanuddin selaku pedagang daging juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa sebelum pandemi, pemotongan sapi bisa sampai 3 ekor perhari. Saat ini, pemotongan hanya 1 ekor sehari. Itupun susah sekali lakunya. “Ini sudah jam 9 lewat daging kami masih banyak, dan kondisi ini setiap hari kami hadapi. Kami berharap kondisi ini cepat berakhir dan bisa segera normal kembali,” tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, kepala Diskoperindag KSB Amin Sudiono mengungkapkan bahwa kondisi pasar di seluruh KSB keluhannya sama, yakni sepi pembeli. Hal tersebut terjadi karena pandemic covid mempengaruhi rendahnya daya beli masyarakat. “Semua pasar sama. Coba lihat pasar Seteluk, Pasar Taliwang dan pasar lainnya, termasuk pasar Maluk yang juga tidak luput walaupun daerah tambang. Jadi yang bisa kita lakukan sekarang, kita lawan Covid ini dengan tetap kita terapkan protokol kesehatan agar kondisi ini bisa normal kembali”, tandasnya. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Wabup Resmi Membuka MTQ ke lX Tingkat Kecamatan Kuala Jambi 2019

ArkiFM Friendly Radio

‘Tangkal Loka’ Akan Dikembangkan Sebagai Pariwisata Terintegrasi di Brang Ene

ArkiFM Friendly Radio

88 Mahasiswa Universitas Cordova Indonesia Diwisudakan

ArkiFM Friendly Radio