Foto: Tim Sibat Desa Pers Lamunga. (Ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – PMI Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terus melakukan berbagai kegiatan dalam rangka Upaya Pengurangan Resiko Bencana (UPRB). Sebelumnya, PMI KSB juga telah membentuk Sibat yang beranggotakan 25 orang, terdiri dari warga Desa Persiapan Lamunga yang merupakan desa binaan PMI KSB.
Sibat yang telah terbentuk langsung melakukan pemetaan terkait kondisi di desa tersebut. Pemetaan dilakukan untuk mengklasifikasi dimana titik rawan bencana alam maupun non alam. Dalam pemetaan tersebut juga diketahui permasalahan lainnya seperti kekeringan, sehingga Sibat harus mengantisipasi masuknya musim kemarau.
Berangkat dari berbagai pemetaan permasalahan tersebut, Sibat langsung menetukan program pertamanya, yaitu menentukan lokasi sumber mata air, pipanisasi dan membangun penampungan air guna disebarluaskan kepada masyarakat yang membutuhkan di Desa Persiapan Lamunga.
Yasin, selaku ketua Sibat kepada arkifm.com beberapa waktu lalu mengatakan, program ini salah satu program yang kedepannya bermafaat untuk warga Desa Persiapan Lamunga dikemudian hari.
“Sibat ini telah terbentuk tanggal 24 sampai 30 Bulan Desember 2020. Adapun program Sibat adalah pipanisasi dan pembuatan tandon untuk menampung air. Sementara pipanisasi untuk penggaliannya sudah selesai”, ujar Yasin.
Yasin mengungkapkan, penyelesaian program tersebut memapaui target yang seharusnya 14 hari. Hal tersebut dikarenakan, akses dan kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi. Meski demikian, tim Sibat bertekat akan menyelesaikan program ini.
“Meski cuaca sulit diprediksi, kami optimis bisa menyelesaikan program ini dengan baik”, jelas Yasin.
Yasin juga berharap, melalui pembangunan tandon di Desa Persiapan Lamunga bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat setempat.
“Semoga program pipanisasi dan pembuatan tandon yang dilakukan oleh sibat ini bermanafaat. kami juga berharap, masyarakat dapat berkontribusi dengan membeli air yang diolah oleh Sibat dan menjadi sumber pendapatan, sekaligus biaya perawatan mesin penyedot yang berada dilokasi penampungan ini,” tandasnya.
Kedepannya, program ini akan terus berlanjut. Pihaknya juga akan mengajukan proposal bantuan kepada Pemerintah Daerah untuk peralatan pendukung air isi ulang, agar dapat dinimati oleh masyarakat yang lain. (Rival. Radio Arki)