Mataram. Radio Arki – Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah dan Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah genap memasuki usia 3 tahun, September 2021 ini. Banyak yang sudah dikerjakan, namun banyak juga yang belum dirasakan maksimal keberhasilannya.
Tantangan recovery pasca Gempa Bumi 2018 disusul masa Pandemi Covid 19 sejak awal 2020, menjadi kendala. Namun tak menyurutkan kinerja Zul-Rohmi untuk membawa NTB ke arah yang lebih Gemilang.
Benang merah ini muncul dalam acara Syukuran dan Diskusi Publik 3 Tahun Kepemimpinan Zul-Rohmi, yang digelar Pojok NTB bersama M16, Minggu sore 19 September 2021 di Bonum Caffe, Kota Mataram.
Kegiatan dihadiri puluhan undangan terdiri dari unsur NGO, aktivis, akademisi, mahasiswa, dan media massa.
Direktur Pojok NTB, M Fihiruddin mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk merefleksi apa yang sudah dilakukan Zul Rohmi dalam tiga tahun kepemimpinannya. Selain itu mendorong percepatan untuk apa yang belum maksimal dilakukan ke depan.
“Forum diskusi ini mengajak kita berpikir jernih. Apa prestasi yang dilakukan Zul Rohmi harus diapresiasi. Kritik boleh saja, tetapi jangan pakai kacamata kuda sehingga apa yang dilakukan Zul Rohmi tetap saja dinilai kurang dan salah,” kata Fihir.
Ia mengatakan, Zul Rohmi memang belum mencatat keberhasilan yang monumental seperti bangunan Islamic Center di era TGB Zainul Majdi. Namun apa yang dilakukan Zul Rohmi sudah sangat luar biasa.
Pasangan Zul Rohmi memimpin NTB di saat daerah ini baru saja dilanda bencana Gempa Bumi 2018. Sementara tahun kedua memimpin, Pandemi Covid 19 terjadi diawal 2020.
“Semua program akhirnya tak bisa maksimal karena dananya direfocusing untuk menangani Pandemi, sehingga wajar kalau banyak program yang memang belum maksimal,” ujarnya.
Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, Ir H Ridwan Syah yang hadir mewakili Gubernur Zulkieflimansyah mengapresiasi kegiatan tersebut.
Ridwan mengatakan, tiga tahun terasa cepat berlalu, namun juga terasa lama untuk program yang belum terlaksana. Ia mengatakan, tiap Gubernur di NTB punya cara dan gaya kepemimpinan sendiri.
Namun yang berkesan di era Zul Rohmi adalah bagaimana kinerja benar benar didorong sangat transparan dan cepat. Era teknologi digital dan medsos menjadi warna percepatan dalam kepemimpinan Zul Rohmi.
“Dulu di zaman TGB kita bisa tidur nyenyak, tapi saat ini kita harus bergegas. Subuh biasanya wa dari Gubernur dan Wagub sudah masuk, isinya arahan, keluhan warga yang harus segera direspons cepat,” katanya.
Dari sisi keberhasilan, Ridwan mengatakan, sudah banyak yang dilakukan Zul Rohmi. Hanya saja memang banyak capaian kerja yang tidak terpublikasi dengan baik.
Ia mencontohkan, jalan di Dompu dan Bima saat ini sudah mulus, semua hotmix dan dilengkapi jembatan yang memadai.
“Ke Tambora bisa pakai kendaraan, jalan sudah mulus. Tapi banyak juga orang Dompu dan Bima yang belum tahu kondisi jalan sudah bagus. Ini karena memang sosialisasi dan publikasi keberhasilan kita masih kurang,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan Gubernur dan Wagub NTB tentu keberhasilan pemimpin sebelumnya.
Zul Rohmi tetap bekerja dengan sangat baik untuk membawa NTB lebih Gemilang.
“Tapi memang saat ini Pandemi yang memaksa refocusing di sana sini membuat semua agak tersendat. Namun yakinlah Zul Rohmi tetap bekerja terbaik untuk masyarakat NTB, walau di tengah tantangan pandemi ini,” ujarnya.
Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama. (Rif. Radio Arki)