ARKIFM NEWS

DPRD NTB Apresiasi Kepemimpinan Zul-Rohmi

Mataram. Radio Arki – Kini kepemimpinan Dr. H. Zulkifliemansyah dan Dr. Hj. Rohmi Djalillah (Zul-Rohmi) genap memasuki usia tiga tahun.

Ketua DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda menilai kepemimpinan Zul-Rohmi selama tiga tahun cukup bagus. Belum lagi pada tahun 2018 NTB diperhadapkan dengan musibah besar yakni Gempa Bumi. Kemudian disusul bencana non alam Covid-19 pada rentan waktu tahun 2020-2021.

Meski dihadapi dua musibah besar Zul-Rohmi tentu banyak rintangan yang dilewatinya. Terlihat telah banyak pekerjaan yang sudah dijalankan. Baik itu berbentuk infrastruktur maupun industrialisasi.

“Selama tiga tahun Zul-Rohmi tentu sudah banyak terobosan yang memang harus diapresiasi kita. Tetapi, belum maksimal. Tentu harus ada kritikan yang membangun, untuk tercapainya cita-cita masyarakat NTB. Dengan sisa dua tahun kepemimipinannya NTB Gemilang bisa diwujudkan,”ucap Isvie Rupaeda (Kader Partai Golkar), Selasa (21/9) pada saat acara diskusi “Tiga Tahun Kepemimpinan Zul-Rohmi” yang di adakan Forum Wartawan Parlemen NTB di Kantor DPRD NTB.

Selain itu Isvie menambahkan peningkatan kesejahteraan masyarakat NTB membutuhkan keseriusan pemerintah untuk memperhatikannya. Seperti pengentasan kemisikinan, dan kesehatan perlu ditingkatkan.

“Ini yang perlu diperhatikan,”katanya.

Wakil Ketua DPRD NTB, H. Mori Hanafi selain mengapresiasi keberhasilan tiga tahun Zul-Rohmi. Spesifik dia menyorot pertumbuhan ekonomi NTB, baik sektor pariwisata dan jasa maupun sektor pertanian.

Di sektor pariwisata dan jasa dinilai melemah dengan drastis, sebabnya Gempa dan Covid-19. Namun di sektor pertanian berjalan stabil, tidak mengkhawatirkan.

“Misalnya di Pulau Lombok berbagai tempat wisata dan jasa telah sepi dikunjungi sejak tahun 2018 pasca gempa. Belum lagi covid-19 2020-2021. Sementara di Pulau Sumbawa ekonominya masih stabil, baik di sektor pertanian, pertambangan dan peternakan,”ucap Mori Hanafi dari Fraksi Gerindra itu.

Ketua Komisi I, Sirajuddin dari fraksi PPP mengapresiasi tiga tahun kepemimpinan Zul-Rohmi. Apresiasi tersebut tidak berarti kepemimpinan Zul-Rohmi sepenuhnya baik atau berjalan maksimal. Ada berbagai catatan kritis yang perlu dijadikan rujukan kedepan. Salah satunya penataan birokrasi yang dinilai kurang bergigi (lemah). Karena terlalu sering melakukan mutasi dan rotasi sehingga berakibat pada kurang bagusnya kerja birokrasi.

“Selalu sering melakukan reshuffle. Sehingga birokrasinya tidak efektif berjalan,”katanya.

Sekertaris Fraksi Gerindra, Sudirsya Sujanto mengakui tongkat kepemimpinan Zul-Rohmi tidak mulus dan menghadapi tantangan berat. Karena hambatan Gempa Bumi dan Covid-19.

“Disaat musibah bertubi-tubi, Pemimpin mana yang tidak berat menghadapinya,”ujarnya.

Meski badai besar itu, menurutnya Zul- Rohmi telah banyak menghadirkan pembangunan di masyarakat. Seperti dicontohkan pelebaran jalan di Pusuk Kabupaten Lombok Utara (KLU), serta komitmen pemutusan kontrak PT. Gili Trawangan Indah.

Juga selain itu kata dia yang perlu diperhatikan terkait enam program unggulan yang tertuang dalam visi-misi Dua Doktor yang memimpin NTB itu harus terus dimaksimalkan, dengan waktu yang tersisa dua tahun.

“Program unggulannya, ada zero waste belum maksimal. Bisa kita lihat tumpukan sampah belum terurus. Di KLU dan Kota Mataram. Ini perlu di tuntaskan. Termasuk program beasiswa dan tata kelola keuangan Pemprov masih amburadul,”ucapnya.

Komisi IV, H. Arrahman H. Abidin dari Fraksi Demokrat menyorot kepemimpinan Zul-Rohmi pada aspek infrastruktur yang sudah hampir merata dikerjakan. Seperti dia mengatakan di dapil VI pulau Sumbawa paling Timur, jalannya terlihat mulai dikerjakan.

“Mulai dari lingkar Tambora dan ujung Timur Bima dengan 15 titik jembatan sedang dikerjakan,”cetusnya.

Sisi lain Aji Man sapaan akrabnya berharap kedepan yang paling penting diperhatikan Pemprov dengan waktu yang tersisa dua tahun. Agar saranan kesehatan di Bima dan Dompu diperhatikan, karena belum memadai.

“Bayangkan orang sakit dari Bima harus menempuh perjalanan 12 jam ke Kota Mataram untuk berobat. Belum lagi setelah sampai, harus mengantri 2 sampai 3 hari untuk ditangani,”bebernya.

Sekertaris Komisi II, Abdul Rauf menilai kepemimpinan Zul-Rohmi pada soal peningkatan kualiatas industri.

“Di Bidang Pertanian saja belum serius diperhatikan. Bagaimana jagung, bawang belum bisa di olah sendiri di NTB, masih kirim mentah keluar daerah. Termasuk garam dan kemiri,”ucapnya.

Komisi V Akhdiansyah atau akrab disapa Guru To’i dari fraksi PKB menekan Pemprov NTB kedepan agar serius mengawal Perda Pernikahan Anak. Sebab pernikahan anak dibawa umur dari level SMA/SMK sebanyak 1.800 kasus di NTB cukup mengkhawatirkan.

Dedengkot PDIP, Ruslan Turmudji Dewan Lima Periode memuji kepemimpinan Zul-Rohmi telah banyak menarik perhatian pusat untuk membantu menggelontorkan anggaran untuk pembangunan NTB.

“NTB telah banyak di bantu Presiden Joko Widodo,”cetusnya.

Sementara Ketua Komisi III dari Partai Keadilan Sejahterah (PKS) pengusung Zul-Rohmi, Sembirang Ahmadi mengatakan terkait adanya kritikan sejumlah orang atau pun dewan, pihaknya mengakuai itu sesuatu yang wajar. Tetapi yang perlu di ingat, menurutnya Pemprov NTB dibawa kepemimpinan Zul-Rohmi telah menerima Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 10 kali dari Pusat terkait tata kelola pemerintahan yang baik. Namun masukan yang belum tuntas dilakukan dua doktor itu akan menjadi catatan sendiri. “Ingat masih ada waktu,”ungkapnya. (Rif. Radio Arki)

Related posts

Guru Pendidikan Agama Hindu Di Sumbawa Barat Bakal Mundur

ArkiFM Friendly Radio

Bawa Sabu Lintas Pulau, Dua Pemuda Diringkus di Pelabuhan Tano

ArkiFM Friendly Radio

BPTD Bali Nusra Lakukan Monitoring di UPTD PKB Dishub KSB

ArkiFM Friendly Radio