Hatta: Plapon Bocor dan Rawan Ambruk. Pengunjung Was Was.
Sumbawa Barat. Radio Arki – RSUD Asy Syifa’ Sumbawa Barat sebagai fasilitas layanan kesehatan yang seharusnya selalu dalam kondisi aman dan nyaman, nyatanya masih ada saja kerusakan yang cukup serius pada beberapa bagian bangunan.
Dalam pantauan media, beberapa titik plapon mengalami kerusakan dan perubahan bentuk. Seperti plapon yang berada di ruang Poli, plapon cembung dekat poli, dekat loket, rawat inap dan beberapa titik lainnya.
Kerusakan plaponpun bervariasi, mulai dari adanya retak, plapon bergelombang dan berlumut. Tak hanya itu, kerusakan lainnya juga terjadi seperti kerusakan tembok akibat rembesan air, sekat pasien, lampu penerang dan kerusakan AC di beberapa ruangan.
“Banyak yang sudah mengeluhkan kerusakan bagian bangunan di RSUD Asy Syifa’ Sumbawa Barat. Kami minta pihak RSUD agar segera memperbaikinya,” ujar Anggota DPRD KSB, Mohammad Hatta kepada arkifm.com, Selasa (19/10).
Diakui Hatta, banyak sekali keluhan dari masyarakat dan dokumentasi media masuk, bahkan beberapa kali kunjungan juga dirinya pernah melihat kondisi tersebut. Oleh karenanya, kondisi demikian perlu diatensi serius pihak RSUD. Mengingat kejadian ambruknya plapon pernah terjadi pada tahun 2016. Dan itu preseden buruk dalam kejadian di fasilitas publik, seperti Rumah Sakit.
“Harus diantisipasi. Jangan sampai setelah makan korban, baru kita sibuk. Kan ada juga alokasi belanja rutin untuk perawatan gedung atau maintenance. Ada beberapa kerusakaan yang seharusnya bisa terakomodir lewat situ,” tutur Hatta.
Hatta menegaskan, setiap layanan publik harus selalu mengedepankan kondisi kenyamanan, keamanan dan estetika, karena semuanya menjadi indikator yang harus dipenuhi dari keberadaan fasilitas publik. Apalagi itu di layanan kesehatan, yang notabenenya selalu ramai dikunjungi pasien dan keluarga pasien.
“Jika dari segi estetikannya sudah bagus, maka nyambung ke sektor pelayanan. Karena bagaimanapun juga, suasana nyaman berdampak kepada psikis pasien dan keluarga yang datang berobat,” jelas Hatta.
Hatta meminta kerusakan yang ada hari ini kalau tidak bisa diakomodir lewat APBD Perubahan 2021, minimal di tahun 2022 sudah bisa diselesaikan semua. Sehingga tidak ada lagi keluhan yang sama setiap tahunnya.
“Saya harapkan ini untuk diatensi serius. Disamping memang sisi pelayanan yang harus terus diperbaiki,” tandasnya.
Direktur RSUD Asy Syifa’ Sumbawa Barat, dr Carlof yang berusaha dikonfirmasi wartawan, belum menjawab pertanyaan wartawan terkait kondisi kerusakan bangunan dan aset Rumah Sakit.
“Siang pak…sbtr sy respon ya…kbtln sedang ditengah2 rapat…,” tulis dr. Charlof, melalui pesan singkat WhatsApps. (Enk. Radio Arki)