Foto: ilustrasi.
Dragon’s Breath Flight Line di Haiti (SoCal Attractions 360/Youtube)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Pengembangan Teluk Taliwang akan menjadi fokus Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sumbawa Barat, mulai tahun 2022 hingga 2026 mendatang. Bedasarkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Riparda).
Salah daya tarik di ekowisata bahari Teluk Taliwang dalam pengembangannya kedepan adalah, adanya konsep Flying Fox. Tidak tanggung tanggung, Flying Fox yang akan dibuat diproyeksikan akan menjadi yang terpanjang di Indonesia.
“Salah satu atraksinya nanti adalah flying fox dari Bukit Pantai Balad sampai Bukit Pinisi. Flying fox yang terpanjang di NTB baru 300 meter, di Indonesia saat ini baru 800 meter. Jika yang di Teluk Taliwang ini jadi, maka akan menjadi yang terpanjang di Indonesia dengan panjang 2,5 KM,” kata Sekdis Parpora, Dr. Zainuddin, MM, belum lama ini.
Keberadaan atraksi ekstrim seperti flying fox di destinasi wisata, kata Dr. Zain, merupakan suguhan yang sangat diminati oleh wisatawan di era saat ini, baik wistawan lokal hingga wisatawan mancanegara. “Kalau yang sifatnya umum seperti yang ada sekarang adalah hal biasa, dan itu tidak begitu menarik untuk wisatawan luar,” ungkapnya.
Flying fox yang akan dibuat ini cenderung aman, karena ada wadahnya yaitu air laut. Kemudian akan dikelolah orang orang yang professional pula, sehingga olahraga ini bisa menajdi olahraga yang lebih safety dari paralayang.
Sensasi flying fox di balad itu laut dan pantai. Suguhan lainnya juga para wisatawan bisa melakukan atraksi ekstrim lainnya seperti repling pakai tali. Diketahui refling adalah olahraga ketangkasan dengan menuruni ketinggian dengan media tali.
Jadi pengembangan kedepan akan lebih menarik dengan suguhan atraksi ekstrim. Jika tidak ada kendala, bisa kita lakukan dengan modal 1 Milliar kita sudah bisa siapkan komplit,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)