Sumbawa Barat. Radio Arki – Komunitas Literasi Anorawi (KLA) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menggelar kegiatan festival literasi budaya 2021, di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Selasa (23/11). Kegiatan yang melibatkan pelajar SMP dan SMA tersebut, digelar dalam rangka menyambut Pekan Kebudayaan Nasional dan peringatan Hari Lahir (Harlah) KSB ke-18 tahun.
Untuk semarak festival literasi budaya kali ini, KLA mengemas kegiatan dalam bentuk lomba menulis cerita rakyat dan cipta lawas yang disosialisasikan sejak tanggal 1 November 2021. Dari hasil tersebut, selanjutnya akan dibukukan dan dipublish secara cetak maupun digital. Hal tersebut dilakukan, untuk memperkaya sumber – sumber informasi muatan lokal bagi pelajar.
Puncak acara diisi dengan seminar budaya. Dalam kegiatan seminar, materi yang disajikan yaitu mengurai kembali tentang catatan-catatan sejarah, tradisi masyarakat, permainan rakyat, dan segala pernak-pernik kebudayaan Sumbawa. Kegiatan Festival Literasi kali ini, dihadiri oleh Merliza, S.Sos.I.,MM selaku pegiat literasi dan pimpinan DPRD KSB. Selain itu, hadir juga Roy Marhandra, SE.,M.Sos selaku penulis sekaligus budayawan, yang mengisi sesi bedah buku bertajuk ‘wisata tradisi Sumbawa’.
Ketua KLA, Nurhidayati Arifah, S.Pd mengatakan, kegiatan festival budaya literasi digelar, sebagai bentuk dukungan yang dilakukan oleh KLA dalam meningkatkan ekosistem literasi di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Festival Literasi Budaya merupakan kegiatan go to school yang kontinue dilakukan oleh KLA, setelah tahun sebelumnya menggelar seminar literasi media yang sasarannya juga pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat.
“Melalui Festival Literasi Budaya 2021 ini, diharapkan dapat meningkat kesadaran kita semua khususnya generasi sekolah, tentang keberadaan budaya dan tradisi yang kita miliki sebagai warisan. Karena situasi yang memaksa kita untuk hidup serba modern dan canggih ini, tidak menutup kemungkinan kebudayaan kita akan terkikis dan tergerus oleh perubahan zaman,” kata aktivis sarat pengalaman itu.
Sementara itu, pegiat literasi Merliza, S.Sos.I.,MM menanamkan pentingnya literasi bagi generasi muda, khususnya bagi pelajar yang ada di Sumbawa Barat. Budaya literasi, kata Merliza adalah modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya. Saat ini, dalam hal penguasaan literasi, Indonesia berada pada posisi ke 60 dari 61 negara di dunia. Padahal, budaya literasi sangat bermanfaat dalam mewujdukan peran generasi muda dalam pembangunan negara.
“Lewat kegiatan ini setidaknya bisa mendorong dan memicu siswa, untuk tetap melestarikan budaya dan memperkaya budaya-budaya samawa melalui karya mereka. Sebagai bentuk dukungan, jika pelajar serius untuk mau menulis, kita akan siapkan pelatihan teknisnya. Intinya jika ada kemauan, maka kita bisa melakukan banyak hal. Termasuk menerapkan budaya literasi dalam kehidupan sehari hari,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Merliza juga berharap Pemerintah Daerah Sumbawa Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, agar mampu membuat kerangka ajar mata pelajaran muatan lokal yang sesuai dan tetap dilaksanakan rutin di sekolah. Hal tersebut dilakukan, untuk mendorong budaya literasi generasi muda dan juga sebagai bentuk kecintaan kepada Budaya Samawa. (Enk. Radio Arki)
previous post